Suara.com - Valuasi Tesla di bursa Amerika Serikat menembus angka 1 triliun dolar Amerika Serikat pada Jumat (8/11/2024), setelah Elon Musk dan perusahaan-perusahannya dinilai akan mendapatkan keuntungan besar dari terpilih kembalinya Donald Trump sebagai Presiden AS.
Elon Musk adalah salah satu pendukung utama Trump dalam pemilihan umum Amerika Serikat. Ia disebut menyumbang hampir sebesar 120 juta dolar untuk kampanye Trump dan ikut berbicara mendukung bakal presiden ke-47 AS tersebut.
Alhasil, setelah Trump dinyatakan sebagai pemenang Pilpres AS pada pekan ini, nilai saham Tesla naik lebih dari 6 persen pada perdagangan Jumat.
Harga satu lembar saham Tesla pada Jumat melonjak menjadi 321,22 dolar AS, sehingga total valuasi pabrikan mobil listrik itu kini berada di atas 1 trilius dolar AS.
Baca Juga: Bahlil: Indonesia Segera Ekspor Bahan Baku Baterai untuk Tesla
Para analis memprediksi, Elon bisa memengaruhi pemerintahan Trump untuk memuluskan rencana Tesla mengaspalkan teknologi autokemudi dalam waktu dekat.
Musk sebelumnya mengumumkan Tesla akan fokus mengembangkan teknologi autokemudi dan membatalkan rencana untuk membangun mobil listrik murah. Tetapi rencana Tesla itu saat ini terkendala regulasi.
"Tesla dan Elon Musk bisa dibilang pemenang terbesar dalam pemilu kali ini. Kami yakin kemenangan Trump akan mempercepat keluarnya izin untuk teknologi autokemudi Tesla," kata Gartett Nelson, analis pada lembaga riset CFRA Research.
Tesla sendiri sudah menjadi merek mobil dengan valuasi tertinggi di dunia selama beberapa tahun terakhir, mengalahkan Toyota, BYD hingga VW.
Baca Juga: Tesla Hentikan Model 3 Murah, Ada Apa? Ternyata Ini Sebabnya