Suara.com - PT Pindad mengumumkan akan segera memproduksi MV3 Maung untuk kendaraan inas para menteri di Kabinet Merah Putih. Perusahaan BUMN itu mengatakan ada beberapa bagian yang akan dikerjakan di dalam negeri, serta beberapa komponen yang dimpor.
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigit P. Santosa menjelaskan untuk Maung Pindad mengerjakan desain, pengembangan produk, manufaktur, perakitan, tahapan uji dan evaluasinya.
“Pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal tidak hanya dibangun di PT Pindad, tetapi juga ekosistem supplier yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia,” kata Sigit dilansir dari Antara, Jumat (8/11/2024).
Sementara untuk beberapa komponen kunci seperti mesin dan transmisi diimpor dari luar negeri.
Baca Juga: Duel Maung Garuda vs GWM Tank 500, Duo Kendaraan yang Jadi Tunggangan Prabowo Subianto
“Untuk komponen yang belum tersedia di dalam negeri seperti mesin, transmisi, dan lain-lain, kami bekerja sama dengan mitra strategis global, yang dalam dunia industri otomotif merupakan hal biasa,” kata dia.
Sementara Direktur Utama PT Pindad, Ambraham Mose menjelaskan PT Pindad saat ini terus berkoordinasi dengan pemerintah sebelum memproduksi Maung generasi ketiga itu.
“Semuanya masih dalam proses koordinasi secara aktif dengan pemerintah. Mohon doa restu dan dukungan dari semua pihak termasuk masyarakat agar semua berjalan lancar,” kata Abraham.
MV3 Garuda merupakan jenis Maung yang diperuntukkan sebagai kendaraan operasional (ranops). Pindad sejauh ini telah memproduksi MV3 Garuda Limousine yang telah digunakan sebagai mobil kepresidenan.
Sebelumnya Kepala Staf Kepresidenan Anto Mukti Putranto mengatakan Pindad akan segera memproduksi Maung untuk kebutuhan mobil dinas para menteri dan pejabat tinggi di 100 hari pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Baca Juga: Pemerintahan Prabowo Ngaku Maung Gunakan Basis Mobil Korea, Potret Ini Jadi Bukti Nyata?
Anto mengeklaim Pindad sudah memproduksi Maung dengan Tingkat Kandungan Dalam Negeri atau TKDN sebesar 70 persen. Sementara sisanya adalah komponen dari merek Korea Selatan SsangYong dan Mercedes-Benz.
"Yang 30 persen itu dari Korea, Mercy (Mercedes-Benz), SsangYong, kerangka dasar, mesin, sama kerangka," ujar Anto.