Suara.com - Kondisi ban serep kerap kali kurang diperhatikan para pemilik kendaraan bermotor meski memiliki peran yang sangat vital.
Sesuai namanya, ban cadangan ini perlu dipastikan selalu dalam kondisi terbaik agar siap digunakan kapan saja, yang sering kali terjadi di momen tak terduga.
Berkaitan dengan hal ini, Bridgestone Indonesia mengajak para pengguna mobil untuk merawat ban serep secara berkala untuk memastikan ketenangan dan keselamatan dalam berkendara.
Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar ban serep selalu dalam kondisi prima dari Bridgestone Indonesia, Senin (28/10/2024) :
Baca Juga: Ketahui Posisi Ban Serep Hyundai Creta Agar Tak Bingung saat Keadaan Darurat
Perhatikan tekanan angin ban serep
Tekanan angin perlu dijaga sebagaimana standarnya agar berfungsi dengan prima saat dibutuhkan.
Sayangnya kondisi dorman yang terlalu lama dapat mengakibatkan tekanan angin pada ban berkurang
hingga 3% setiap bulan. Hal tersebut merupakan hal yang normal dikarenakan tekanan udara dapat
berkurang secara perlahan melalui pori pori ban yang biasa disebut dengan proses ‘osmosis’.
Oleh karena itu, tekanan angin pada ban serep sebaiknya dilebihkan 5-10 psi dari tekanan standarnya serta diperiksa secara berkala setiap bulan.
Lakukan pemeriksaan kondisi fisik ban
Baca Juga: Bridgestone Putuskan Stop Produksi Ban untuk Kendaraan Komersial, Ada Apa?
Kondisi fisik bisa mengindikasikan seberapa baik ban cadangan itu tersimpan. Pastikan secara rutin memeriksa ban serep dari kerusakan fisik seperti retak, sobek, benjol maupun bentuk deformasi lainnya.
Kerusakan tersebut dapat menjadi indikasi bahwa ban serep tersebut tidak tersimpan secara baik. Jika ditemukan kerusakan tersebut, pastikan kembali bahwa ban serep telah terpasang dengan baik sesuai spesifikasi pabrikan.
Selain itu, bentuk deformasi tersebut dapat mengindikasikan adanya pelemahan struktur ban, sehingga ban akan lebih mudah pecah saat terkena benturan. Jika demikian, pastikan ban
serep hanya digunakan secara sementara dan dengan cara berkendara yang berhati-hati hingga ban yang digantikannya dapat diperbaiki atau diganti, meskipun ban serep tersebut berjenis full size.
Terakhir, pastikan bahwa ban serep masih memiliki tinggi Kembangan ban yang
layak. Jika tinggi kembangan ban serep sudah sejajar dengan garis-garis TWI (Tread Wear Indicator), artinya kedalaman tapak yang tersisa sudah kurang dari batas aman, yakni di bawah 1.6mm dan sudah perlu diganti.
Lakukan rotasi ban serep
Tips ini hanya berlaku untuk kendaraan yang memiliki ukuran ban serep yang sama seperti ban utama atau full size spare tire. Dengan rotasi berkala, semua ban akan memiliki pola keausan yang seragam. Rotasi ban sebaiknya dilakukan secara berkala setiap 7.000 – 10.000 km.
Bersihkan dan tutupi ban serep
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah letak penyimpanan ban serep pada kendaraan. Posisi ban serep yang tidak diakses dalam waktu lama dapat menyebabkan timbulnya endapan debu dan kotoran pada ban serep, terutama pada ban serep yang terletak di bawah sasis kendaraan.
Untuk ban serep yang terletak di bagian luar kendaraan, seperti di bagian pintu belakang kendaraan, pastikan ban serep tertutupi dengan baik.
Hal ini untuk melindungi ban dari paparan sinar UV dan radiasi panas matahari secara konsisten pada satu titik statis, yang berpotensi menimbulkan kerusakan seperti ozone crack sehingga mengurangi efektivitas ban serep saat diperlukan.