Suara.com - Apple dilaporkan pernah menggandeng perusahaan otomotif asal China, BYD, dalam mengembangkan proyek mobil listrik.
Kerjasama yang berlangsung sejak 2017 tersebut, Apple memanfaatkan kemampuan yang dimiliki BYD dalam mengembangkan baterai mobil listrik.
"Apple menghabiskan dana sebesar Rp 152,7 triliun) untuk pengembangan mobil listrik. Kini terungkap mereka ternyata pernah bekerja sama dengan BYD," dalam keterangan yang dilansir dari Carscoops, Rabu (23/10/2024).
Awalnya kerja sama antara Apple dan BYD berjalan lancar. Sayangnya kerja sama tersebut justru berakhir saat Apple melihat baterai yang dibuat BYD justru tidak sesuai dengan keinginan mereka.
Baca Juga: Chery Kembangkan Baterai Solid-State, Target Jangkauan Mobil Listrik 1.500 Km
Ada beberapa pertimbangan yang membuat Apple memilih tidak melanjutkan kerja sama tersebut. Uniknya kedua perusahaan tersebut justru sama sekali tidak kecewa dengan kegagalan tersebut.
Terbaru, Apple justru mengambil keputusan mengejutkan untuk mengakhiri proyek mobil listrik otonom mereka.
Melansir MacReports, Apple menghadapi berbagai tantangan teknis dan regulasi sepanjang perjalanannya.
Perusahaan bahkan sempat menurunkan target teknologi self-driving dari Level 4 ke Level 2+, menjadikan mobil ini lebih mirip EV standar.
Upaya terakhir untuk menyelamatkan proyek ini adalah dengan menunda peluncuran hingga 2028.
Baca Juga: Malaysia Mulai Produksi Mobil Listrik Nasional: Indonesia Kecolongan, Imbas Tucuxi Dijegal?
Namun belakangan Apple secara resmi telah menyurati Departemen Kendaraan Bermotor California untuk mencabut Izin Produsen Program Kendaraan Otonom mereka. Langkah ini mengonfirmasi berakhirnya Project Titan dari perusahaan.