Suara.com - Masih segar dalam ingatan, ketika momen-momen Pilpres 2024 silam, gembar-gembor hilirisasi nikel gencar digaungkan. Material baterai kendaraan listrik ini digadang-gadang akan menjadi ladang pemasukan yang menggiurkan.
Namun di sisi lain, baterai nikel juga mudah terbakar. Meskipun jarang terjadi kebakaran baterai mobil listrik merupakan salah satu risiko yang dihadapi oleh pemilik kendaraan listrik.
Terkait hal ini, LG Chem, salah satu produsen baterai terkemuka, telah mengembangkan teknologi baru yang dapat membantu mencegah terjadinya kebakaran baterai mobil listrik.
Menurut Motortrend, LG Chem telah menciptakan bahan material yang dapat mencegah terjadinya "thermal runaway" pada baterai lithium-ion.
Thermal runaway adalah kondisi di mana baterai mengalami peningkatan suhu yang cepat dan tidak terkendali, yang dapat menyebabkan kebakaran.
Bahan material ini memiliki ketebalan yang sangat tipis, sehingga dapat ditempatkan di antara lapisan katoda dan kolektor arus baterai tanpa mengurangi kepadatan energi yang signifikan.
Ketika terjadi peningkatan suhu awal pada baterai, bahan ini akan meningkatkan resistansi listriknya, sehingga dapat menghentikan atau mengurangi reaksi berantai yang menyebabkan thermal runaway.
Pengujian dan Hasil

LG Chem telah melakukan pengujian pada baterai lithium-ion dengan menggunakan bahan material ini. Hasil pengujian menunjukkan bahwa bahan tersebut efektif dalam mencegah kebakaran baterai, terutama pada baterai NCM (Nickel Cobalt Manganese).
Baca Juga: Pose di Samping Mobil Lawas nan Langka Bersama Istri, Bahlil Disebut Romeo dan Juliet
Dalam tes yang dilakukan, baterai dengan bahan material ini lebih tahan terhadap dampak dan tusukan dibandingkan baterai tanpa bahan tersebut.