Suara.com - Mantan Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai, membantah kepemilikan mobil mewah Rubicon yang digunakannya saat menghadiri pembekalan calon menteri di kediaman Prabowo Subianto, Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Bogor, Rabu (16/10/2024).
Menurut Pigai, mobil tersebut adalah pinjaman. "Saya memang enggak punya sopir, di Jakarta saya juga tidak punya mobil," kata Pigai kepada awak media.
Ia menegaskan bahwa mengendarai sendiri mobilnya bukanlah upaya untuk menunjukkan kesederhanaan.
Pigai mengaku, sejak dulu ia sudah terbiasa hidup dalam keterbatasan karena berasal dari keluarga yang kurang mampu.
Baca Juga: Penjualan Mobil Listrik dan Hybrid Kompak Turun di September 2024
"Bukan kesederhanaan, memang orangnya begitu. Dari kampung, dari desa, orang miskin," jelasnya.
Pada acara pembekalan tersebut, Pigai menjadi satu-satunya calon menteri yang datang dengan menyetir sendiri, berbeda dengan politisi dan calon menteri lainnya yang hadir dengan sopir dan ajudan pribadi.
Pigai tampak membawa mobil Rubicon putih seorang diri usai acara tersebut.
Pernyataan Pigai tersebut menambah sorotan publik, terutama karena Rubicon yang ia gunakan merupakan kendaraan mewah.
Namun, Pigai tetap menegaskan bahwa ia tidak memiliki sopir dan memang terbiasa mengurus segala sesuatunya secara mandiri.
Baca Juga: Bukan Toyota, Inilah Pickup Truck Tahan Banting Juara di Amerika
Bahkan di Jakarta, Pigai mengaku tinggal di rumah kontrakan. "Mau pulang ke kontrakan," katanya kepada wartawan.
Kontroversi
Sebagai kritikus dan aktivis HAM, Pigai juga kerap menuai berbagai kontroversi yang berkaitan dengan pandangan dan kritiknya terhadap pemerintah Indonesia.
Adapun beberapa poin penting dari kontroversinya yakni sebagai berikut:
1.Isu Rasisme dan Diskriminasi
Pigai juga sering mengangkat isu diskriminasi rasial, khususnya terkait masyarakat Papua, yang membuatnya menjadi sosok penting dalam diskusi tentang keadilan sosial di Indonesia.
2.Isu Rasisme dan Diskriminasi
Pigai sering mengangkat isu diskriminasi rasial, khususnya terkait masyarakat Papua, yang membuatnya menjadi sosok penting dalam diskusi tentang keadilan sosial di Indonesia.
3.Rasisme Terhadap suku Minang
Pigai pernah dituduh rasisme pada suku Minang di akun media sosialnya. Ia menulis bahwa orang Minang adalah sosok yang anti Pancasila.
4.Rasialisme terhadap orang Jawa Tengah
Pigai menyampaikan pesan yang dinilai rasialisme ke Presiden Jokowi dan Ganjar Pranowo sebagai orang Jawa di cuitannya. "Jgn percaya org Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mrk merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua.”
5.Komnas HAM
Pigai juga mengkritik Komnas HAM. Ia menilai bahwa Komnas HAM seharusnya tidak ikut mengurusi TWK KPK.
6.Terlibat Friksi
Pigai juga pernah terlibat friksi terkait isu rasisme dengan politikus Ambroncius Nababan dari Partai Hanura
Kontroversi yang melibatkan Natalius Pigai mencerminkan kompleksitas politik dan sosial di Indonesia, di mana suara kritis sering kali menghadapi tantangan dan dukungan yang berbeda-beda.