Suara.com - Penjualan mobil listrik dan hybrid kompak turun pada September kemarin dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya, demikian isi laporan bulanan asosiasi agen pemegang merek mobil Indonesia atau Gaikindo pada Oktober.
Penjualan mobil listrik atau EV secara wholesales (dari pabrik ke dealer) pada September kemarin berjumlah 4330 unit, turun 18,1 persen dari capaian pada Agustus yang berjumlah 5331 unit.
Meski demikian, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, penjualan EV pada September kemarin masih naik 133 persen dari catatan pada September 2023 yang berjumlah 1857 unit.
Baca Juga: Penjualan Mobil di September Anjlok Lagi
Sementara itu penjualan mobil hybrid pada September kemarin juga mengalami penurunan sebesar 10,7 persen menjadi 5521 unit dari 6186 unit pada Agustus.
Meski demikian, sekali lagi, penjualan mobil hybrid pada September ini masih lebih tinggi 9 persen dibanding dengan September 2023 lalu.
Selama Januari - September 2024, penjualan mobil listrik sudah mencapai 27.549 unit, naik 170,2 persen dibanding periode yang sama tahun 2023 lalu ketika penjualan mobil listrik hanya sekitar 10.194 unit.
Wuling masih menjadi penguasa mobil listrik di Indonesia, dengan pangsa pasar sekitar 33 persen diikuti oleh BYD dengan pasar 30 persen serta disusul oleh Chery dan Hyundai.
Baca Juga: Penjualan Mobil Turun, TMMIN Minta Prabowo - Gibran Pulihkan Daya Beli Masyarakat
Sementara penjualan mobil hybrid di sepanjang 2024 hingga September kemarin, sudah mencapai 40.700an unit atau naik 19 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, saat penjualan hybrid sekitar 34.135 unit.
Toyota masih menjadi penguasa di segmen mobil hybrid, dengan pangsa pasar di atas 60 persen disusul oleh Suzuki dan Honda.
Meski demikian, kontribusi mobil elektrifikasi - gabungan antara listrik dan hybrid - pasar mobil nasional masih sekitar 10,7 persen.
Dari jumlah itu, sebanyak 40 persen disumbang oleh mobil listrik dan sisanya 60 persen didominasi hybrid.