Produsen Motor Listrik yang Dipakai Polisi Indonesia Bangkrut, Ini Sebabnya

Rabu, 16 Oktober 2024 | 17:19 WIB
Produsen Motor Listrik yang Dipakai Polisi Indonesia Bangkrut, Ini Sebabnya
Motor polisi Indonesia yang diproduksi oleh pabrikan Energica (Energica.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia otomotif kembali dikejutkan dengan kabar duka. Energica, produsen motor listrik yang memasok motor polisi Indonesia resmi dinyatakan bangkrut. Perusahaan yang sempat menjadi salah satu pionir dalam pengembangan motor listrik ini harus mengakhiri perjalanannya setelah berjuang selama beberapa tahun.

“Energica Motor Company SpA, produsen motor listrik berperforma tinggi yang 75 persen sahamnya dimiliki oleh perusahaan Amerika Ideanomics Inc., mengumumkan bahwa rapat Dewan Direksi yang diadakan pada tanggal 14 Oktober 2024 pukul 3:00 sore telah memutuskan untuk melakukan likuidasi kebangkrutan berdasarkan pasal 121 dan seterusnya dari undang-undang kepailitan," tulis siaran pers Energica.

Sebelum dinyatakan bangkrut, Energica sempat menjadi sorotan di Indonesia. Sejumlah unit motor listrik Energica, seperti EsseEsse9+ dan Experia, digunakan oleh kepolisian untuk mengawal berbagai acara penting, termasuk KTT G20 di Bali.

Motor-motor ini dikenal dengan akselerasi yang sangat cepat, jangkauan yang luas, dan teknologi canggih.

Baca Juga: Berapa Sih Pajak Motor Honda ADV 160 Terbaru? Simak Sebelum Membeli

Meskipun memiliki teknologi yang mumpuni dan desain yang menarik, Energica harus menghadapi berbagai tantangan yang membuatnya sulit bertahan. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab kebangkrutan Energica antara lain:

  • Persaingan yang ketat: Industri motor listrik semakin kompetitif dengan munculnya banyak pemain baru yang menawarkan produk dengan harga yang lebih terjangkau.
  • Tantangan finansial: Pengembangan teknologi motor listrik membutuhkan investasi yang besar. Energica mungkin kesulitan dalam mendapatkan pendanaan yang cukup untuk terus berinovasi dan bersaing.
  • Permintaan pasar yang belum stabil: Meskipun minat terhadap kendaraan listrik semakin meningkat, namun permintaan pasar untuk motor listrik performa tinggi seperti Energica masih belum sebesar untuk motor listrik konvensional.

Dengan bangkrutnya Energica, nasib motor-motor listrik yang sudah ada di Indonesia menjadi tanda tanya. Apakah motor-motor ini akan tetap digunakan atau akan dijual? Pertanyaan ini tentu menarik untuk diikuti perkembangannya.

Kegagalan Energica menjadi pelajaran berharga bagi industri otomotif, terutama dalam pengembangan kendaraan listrik.

Perusahaan harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan pasar, mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen, dan memiliki strategi bisnis yang kuat untuk dapat bertahan dalam jangka panjang.

Baca Juga: Motul Berkolaborasi dengan Deus Padukan Skena Anak Motor dan Surfing

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI