Bahas Fitur Mild Hybrid yang Ada di Ertiga hingga Mazda CX-60: Apa Bedanya dengan Hibrida Biasa?

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 16 Oktober 2024 | 16:12 WIB
Bahas Fitur Mild Hybrid yang Ada di Ertiga hingga Mazda CX-60: Apa Bedanya dengan Hibrida Biasa?
All New Mazda CX-60 Resmi Meluncur di Indonesia. (Foto: Manuel Jeghesta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah Anda mendengar istilah Mild Hybrid dan Hybrid? Kedua teknologi ini seringkali dianggap sama, padahal memiliki perbedaan yang cukup signifikan. Kehadiran Mild Hybrid sendiri juga mulai menjamur, seperti yang terdapat pada Suzuki Ertiga hingga Mazda CX-60.

Apa sih bedanya dengan sistem hybrid yang lain? Mari kita bahas lebih dalam tentang keduanya agar Anda bisa memilih mobil hybrid yang sesuai dengan kebutuhan seperti yang telah Suara.com rangkum untuk Anda.

Mild Hybrid (MHEV): Bantu Mesin Bekerja Lebih Efisien

Mild Hybrid adalah teknologi elektrifikasi dasar yang banyak ditemukan pada mobil-mobil saat ini. Sistem ini menggunakan kombinasi mesin bensin konvensional dengan motor listrik berukuran kecil dan baterai lithium-ion. Fungsi utama dari motor listrik dan baterai ini adalah untuk membantu mesin dalam:

  • Akselerasi: Motor listrik memberikan tenaga tambahan saat Anda menginjak pedal gas, sehingga akselerasi terasa lebih responsif.
  • Start-stop system: Sistem start-stop pada mobil Mild Hybrid bekerja lebih halus karena didukung oleh motor listrik.

Contoh mobil Mild Hybrid di Indonesia: Suzuki Grand Vitara, XL-7, Ertiga, dan Mazda CX-60.

Suzuki All New Ertiga Hybrid Cruise yang dipamerkan pada pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (26/7/2024). (ANTARA/HO/PT SIS)
Suzuki All New Ertiga Hybrid Cruise yang dipamerkan pada pameran otomotif GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, di ICE BSD, Tangerang, Banten, Jumat (26/7/2024). (ANTARA/HO/PT SIS)

Full Hybrid (HEV): Fleksibilitas Tenaga Listrik dan Bensin

Full Hybrid memiliki sistem yang lebih kompleks dibandingkan Mild Hybrid. Selain mesin bensin dan motor listrik, Full Hybrid juga dilengkapi dengan baterai berkapasitas lebih besar. Mobil Full Hybrid dapat beroperasi dalam mode listrik murni untuk jarak tertentu, sehingga lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar.

Contoh mobil Full Hybrid di Indonesia: Toyota Corolla Cross 1.8 HEV, Toyota Yaris Cross 1.5 HEV, Honda CR-V 2.0 RS e:HEV, Nissan Kicks 1.2 e-Power, dan Wuling Almaz.

Menjajal Nissan Kicks e-POWER di trek non-aspal [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].
Menjajal Nissan Kicks e-POWER di trek non-aspal [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan].

Plug-in Hybrid (PHEV): Kombinasi Terbaik dari Dua Dunia

Baca Juga: Dari Guru Hingga Calon Menteri, Intip Koleksi Mobil Juri Ardiantoro

Plug-in Hybrid (PHEV) merupakan perpaduan antara mobil listrik dan mobil bensin. PHEV memiliki baterai yang jauh lebih besar dibandingkan Hybrid, sehingga dapat menempuh jarak yang lebih jauh dalam mode listrik murni. Selain itu, baterai PHEV dapat diisi ulang menggunakan sumber listrik eksternal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI