Suara.com - Dalam lanskap otomotif yang semakin didominasi oleh kendaraan listrik, Renault hadir dengan pendekatan yang berbeda. Produsen mobil asal Prancis ini berhasil mencuri perhatian dengan strategi hybrid-nya yang inovatif dan terjangkau.
Dilansir dari Carscoops, kunci keberhasilan Renault terletak pada pengembangan gearbox berbiaya rendah, sebuah langkah berani yang memberikan keuntungan kompetitif di pasar yang semakin ketat.
Permintaan kendaraan listrik memang terus meningkat di Eropa, namun harga yang masih tinggi menjadi kendala bagi sebagian besar konsumen.
Larangan Uni Eropa terhadap mobil bermesin pembakaran pada tahun 2035 semakin menekan industri otomotif untuk beralih ke elektrifikasi. Di tengah persaingan yang sengit ini, Renault berhasil menemukan celah pasar dengan menawarkan kendaraan hybrid yang lebih terjangkau.
Baca Juga: Surat untuk Presiden: Peran Teknologi dalam Membenahi Kualitas Pendidikan
Model hybrid Renault seperti Clio dan Captur telah membuktikan popularitasnya. Penjualan kedua model ini melonjak 55 persen pada delapan bulan pertama tahun ini, jauh melampaui rata-rata pertumbuhan pasar hybrid di Eropa.
Keberhasilan ini menjadikan Renault sebagai merek Eropa terbesar kedua di segmen hybrid, setelah raksasa otomotif Jepang, Toyota.
Salah satu faktor utama di balik kesuksesan Renault adalah teknologi gearbox yang inovatif. Dengan mengembangkan gearbox berbiaya rendah, Renault mampu menawarkan kendaraan hybrid dengan harga yang lebih kompetitif.
Hal ini membuat kendaraan hybrid Renault menjadi pilihan yang menarik bagi konsumen yang ingin beralih ke kendaraan ramah lingkungan tanpa harus mengeluarkan biaya yang terlalu besar.
Keberhasilan Renault dalam pasar hybrid menunjukkan bahwa perusahaan ini mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan tren pasar. Dengan terus berinovasi dan mengembangkan teknologi baru, Renault berpotensi menjadi pemimpin pasar dalam segmen kendaraan hybrid.
Baca Juga: Mengupas Teknologi Hybrid Wuling Almaz RS Pro Menurut Konsumennya