Suara.com - China, sebagai salah satu negara produsen mobil terbesar di dunia, telah mengalami peningkatan pesat dalam ekspor kendaraan mereka. Meskipun Indonesia sering kali dikaitkan dengan pasar otomotif yang berkembang pesat, ternyata negara lain menjadi tujuan utama ekspor mobil listrik China.
Menurut data Bea Cukai China dikutip dari Car News China, Rusia telah menjadi pasar ekspor terbesar bagi mobil-mobil asal Negeri Tirai Bambu. Hal ini didorong oleh penurunan ekspor mobil-mobil merek asing di Rusia akibat perang Rusia-Ukraina. Dalam delapan bulan pertama tahun 2024, China mengekspor sebanyak 705.514 unit kendaraan ke Rusia.
Ekspor Mobil Listrik China
China juga telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam ekspor mobil listrik (NEV). Meskipun kebijakan tarif Uni Eropa sempat mengganggu ekspor NEV China, negara ini berhasil mengekspor 1,397 juta unit NEV dari Januari hingga Agustus 2024. Belgia, Brasil, dan Inggris menjadi tiga negara tujuan utama ekspor NEV China.
Baca Juga: Laga Kualifikasi vs. China dan Bayang-bayang Rekor Buruk Timnas Indonesia
Sebelumnya, Shanghai menjadi wilayah terdepan dalam mengekspor NEV ke pasar luar negeri, terutama berkat kehadiran Tesla. Namun, dengan adanya kebijakan tarif Uni Eropa, ekspor Shanghai telah mengalami penurunan tajam. Kini, wilayah-wilayah seperti Guangdong, Shaanxi, Hebei, dan Jiangsu menjadi pusat ekspor NEV China yang kuat.
Meskipun Indonesia memiliki potensi besar dalam pasar otomotif, negara-negara seperti Rusia, Belgia, Brasil, dan Inggris menjadi tujuan utama ekspor mobil listrik China saat ini.
Berikut daftar negara yang paling banyak menerima mobil ekspor China:
- Rusia: 705,514
- Meksiko: 323,540
- Uni Emirat Arab: 203,048
- Brazil: 192,254
- Belgia: 182,504
- Arab Saudi: 161,261
- Inggris: 137,925
- Australia: 118,888
- Filipina: 104,402
- Turki: 95,650