Suara.com - Pertandingan antara Timnas Indonesia dan Bahrain pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang berakhir imbang 2-2 meninggalkan rasa pahit bagi para penggemar sepak bola Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah keputusan kontroversial yang diambil oleh wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf.
Waktu Tambahan yang Berlebihan
Al Kaf menjadi sorotan setelah memberikan waktu tambahan yang jauh melebihi waktu yang seharusnya. Padahal, waktu tambahan yang telah ditentukan hanya 6 menit, namun pertandingan baru berakhir pada menit ke-90+10. Pada menit-menit akhir tambahan waktu inilah, Bahrain berhasil menyamakan kedudukan dan menggagalkan kemenangan Indonesia.
Siapa sebenarnya Ahmed Al Kaf?
Di balik sosok wasit kontroversial ini, tersimpan kisah menarik tentang profesi utamanya. Dilansir dari media Oman, Al Kaf ternyata berprofesi sebagai sopir bus sekolah swasta. Ia mengaku sangat menikmati pekerjaannya tersebut.
"Saya adalah seorang sopir bus di sekolah swasta. Di sana saya menikmati profesi tersebut," kata Al Kaf dilansir dari electron.net.
Namun, sebelum menjadi seorang sopir, Al Kaf sempat mengalami masa sulit mencari pekerjaan selama 12 tahun.
"Saya sempat kesulitan dalam mencari pekerjaan selama 12 tahun sebelum menjadi sopir bus sekolah swasta," tambahnya.
Karier Sebagai Wasit
Baca Juga: China vs Timnas Indonesia Bakal Dipimpin Wasit yang Bantu Bahrain Kalahkan Australia
Meski memiliki pekerjaan utama sebagai sopir, Al Kaf telah membuktikan dirinya sebagai seorang wasit yang kompeten. Ia telah mengantongi lisensi FIFA sejak tahun 2010 dan telah memimpin banyak pertandingan penting. Namun, rekam jejaknya juga tak lepas dari kontroversi.
Pada laga Al Nassr vs Al Ain di Liga Champions Asia 2023/24, Al Kaf dianggap terlalu mudah mengeluarkan kartu kuning dan merah.
Dampak dari Keputusan Kontroversial
Keputusan kontroversial yang diambil oleh Al Kaf dalam pertandingan Indonesia vs Bahrain tentu saja menimbulkan kekecewaan yang mendalam bagi para penggemar sepak bola Indonesia. Banyak pihak yang menilai bahwa keputusan tersebut sangat merugikan Timnas Indonesia.