Jangan Sepelekan Ban Kempes! 4 Masalah Serius Ini Mengintai Anda

Jum'at, 11 Oktober 2024 | 08:45 WIB
Jangan Sepelekan Ban Kempes! 4 Masalah Serius Ini Mengintai Anda
Ilustrasi kode tanggal dan tahun di Ban Mobil. [Dok. Toyota]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernahkah Anda memperhatikan lampu indikator TPMS (Tire Pressure Monitoring System) menyala di dashboard mobil Anda? Ketika lampu ini menyala, mungkin Anda bertanya-tanya apakah aman untuk melanjutkan perjalanan ke pom bensin terdekat untuk mengisi angin ban. Apakah berbahaya berkendara dengan tekanan udara ban yang rendah?

Menurut Mechanic Base, dalam artikel ini, kita akan membahas alasan mengapa Anda tidak boleh berkendara dengan tekanan udara ban yang rendah. Kami juga akan memberikan beberapa tips untuk menjaga keselamatan Anda jika Anda terpaksa harus berkendara dalam kondisi tersebut.

Bahaya Berkendara dengan Tekanan Udara Ban Rendah

Ya, sangat berbahaya berkendara dengan tekanan udara ban yang rendah. Ketika tekanan udara ban terlalu rendah, Anda berisiko mengalami ban pecah (blowout). Selain itu, tekanan udara ban yang rendah dapat menyebabkan masalah performa dan konsumsi bahan bakar yang buruk. Hal ini juga dapat menyebabkan keausan ban yang tidak merata, sehingga Anda harus mengganti ban lebih sering.

Baca Juga: Sensasi Mencoba Layanan Mobil Listrik Gojek di YIA, Begini Fitur dan Speknya

Ilustrasi ban mobil Michelin Pilot Sport 5. (Dok. Michelin)
Ilustrasi ban mobil Michelin Pilot Sport 5. (Dok. Michelin)

1. Risiko Ban Pecah

Hal paling berbahaya yang dapat terjadi akibat tekanan udara ban yang rendah adalah ban pecah. Ketika ban menjadi kurang terisi angin, dinding samping ban akan melengkung lebih dari seharusnya.

Saat Anda terus berkendara tanpa berhenti, ban akan memanas dan tidak mendingin. Panas yang berlebihan ini dapat menyebabkan ban pecah, terutama ketika ban sudah lunak. Selain itu, ban yang lunak lebih mudah tertusuk oleh benda-benda tajam di jalan.

2. Masalah Performa

Ketika dinding samping ban melengkung akibat kurang terisi angin, Anda akan merasakan masalah saat mengemudi. Masalah yang paling jelas terjadi saat pengereman atau menikung.

Baca Juga: Gojek Hadirkan Mobil Listrik di Bandara YIA, Fitur Aplikasinya Dukung Wisata Lokal

Ban akan menjadi kurang stabil dalam kondisi ini. Selain itu, Anda akan kehilangan traksi dan grip pada permukaan jalan yang licin. Kemudi juga akan menjadi kurang responsif, sehingga mobil lebih sulit dikendalikan.

3. Konsumsi Bahan Bakar yang Buruk

Ketika ban kurang terisi angin, dibutuhkan lebih banyak energi untuk menjaga mobil tetap bergerak. Hal ini sama seperti ketika Anda mencoba mengendarai sepeda dengan ban kempes. Anda harus mengayuh lebih keras untuk bergerak.

Karena ada lebih banyak hambatan, mesin mobil Anda harus bekerja lebih keras untuk menjaga kendaraan tetap bergerak. Energi tambahan ini berarti efisiensi bahan bakar yang lebih rendah, sehingga Anda harus lebih sering mengisi bensin.

4. Keausan Ban yang Tidak Merata

Ketika Anda berkendara dengan ban yang kurang terisi angin, Anda memungkinkan tapak ban untuk aus secara tidak merata. Anda mungkin melihat keausan tapak ban ini pada sisi luar dan dalam ban. Keausan yang tidak normal ini tidak dapat diperbaiki.

Mengingat Anda biasanya dapat mengisi angin ban secara gratis di pom bensin, tidak ada alasan untuk berkendara dengan ban yang kurang terisi angin. Pilihan lainnya adalah membeli ban lebih sering, yang akan menghabiskan biaya yang cukup besar.

Berkendara dengan tekanan udara ban yang rendah sangat berbahaya dan dapat menyebabkan masalah serius. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa tekanan udara ban secara teratur dan memastikan bahwa ban terisi angin sesuai dengan rekomendasi pabrik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI