Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan dimulainya produksi tahap pertama dan rencana ekspansi fasilitas produksi bahan katoda baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) oleh PT LBM Energi Baru Indonesia di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah.
Dalam unggahan di Instagram, Luhut mengingatkan bahwa pabrik ini merupakan bagian dari upaya menyempurnakan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, karena di lokasi yang sama pada Agustus lalu Presiden Jokowi sudah meresmikan produksi bahan anoda baterai litium.
"Sebagaimana sering disampaikan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, Indonesia tidak boleh lagi hanya menjadi eksportir bahan mentah," kata Luhut saat peresmian produksi PT LBM Energi Baru Indonesia di Kendal, Selasa (8/10/2024).
Pabrik tersebut merupakan proyek kemitraan investasi strategis antara konsorsium Indonesia Investment Authority (INA) dan Changzhou Liyuan New Energy Technology Co, Ltd. (Changzhou Liyuan), salah satu produsen dan pemasok LFP di dunia.
Luhut berharap investasi tersebut berperan penting dalam memenuhi permintaan global terhadap baterai LFP, yang didorong oleh semakin meningkatnya penetrasi kendaraan listrik di seluruh dunia.
"Kita harus menciptakan nilai tambah di negeri sendiri, membangun industri hilir yang kuat, dan menempatkan diri sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global," katanya.
"Hilirisasi bukan hanya kata-kata, tetapi strategi besar untuk mempercepat kemajuan Indonesia, terutama di sektor yang akan mendominasi masa depan ekosistem kendaraan listrik, 'electric vehicle' (EV)," katanya.
LFP adalah salah satu dari dua bahan kimia utama dalam baterai lithium-ion, di samping Nickel Cobalt Manganese (NCM), serta dikenal akan efektivitas biayanya sehingga sangat cocok untuk EV dan sistem penyimpanan energi.
"Ini bukan sekadar pabrik, tetapi juga fondasi dari ekosistem EV Indonesia yang terintegrasi. Melalui penyempurnaan rantai produksi baterai lithium, tidak kurang dari tiga juta unit kendaraan listrik di seluruh dunia akan dipenuhi kebutuhan baterai lithiumnya oleh industri di Indonesia," katanya.
Baca Juga: Pemilik Mobil Listrik Wajib Tahu, Ini Kelemahan Baterai LFP yang Jarang Diketahui
Ketua Dewan Direktur INA Ridha Wirakusumah mengatakan bahwa pertumbuhan pesat dalam permintaan LFP didorong oleh peralihan global menuju EV dan energi terbarukan menghadirkan peluang besar bagi Indonesia.