Suara.com - Hyundai All New Kona Electric yang diluncurkan pada Juli lalu di GIIAS 2024 rupanya mampu menghapus kekhawatiran pengguna akan jarak tempuh (range anxiety).
Buktinya pekan lalu mobil listrik dengan baterai buatan Indonesia itu mampu menempuh jarak 420 km di rute Bekasi - Semarang tanpa isi ulang baterai.
Suara.com berkesempatan mengemudikan All New Kona Electric di acara bertajuk Hyundai Media Drive pada 25 September kemarin dan menikmati daya jangkau baterai mobil listrik buatan lokal itu.
Kami mengemudikan All New Kona Electric Signature Long Range, dengan baterai berkapasitas 66 kwh. Sebelum perjalanan dimulai, baterai terdeteksi masih 100 persen dengan estimasi jarak yang mampu ditempuh 538 Km.
Baca Juga: Resmi Dipasarkan di Semarang, Ini Daftar Harga All New KONA Electric
Mobil kami pacu menggunakan mode Eco yang lebih irit listrik. Dengan penumpang tiga pria dewasa tanpa beban lain, All New Kona Electric kami pacu dengan kecepatan rata-rata 90 km/jam.
Meski demikian dalam beberapa kesempatan, pedal gas kami injak hingga mobil listrik itu melesat dengan kecepatan 140 km/jam.
Sepanjang perjalanan, yang pertama kali dirasakan adalah suspensi yang empuk dari mobil buatan Jawa Barat tersebut. Melewati tol layang MBZ yang bergelombang, guncangan sangat minim terasa.
Sementara fitur-fitur mobil lebih mudah dikendalikan berkat kehadiran tombol fisik, selain layar sentuh 10,25 inci yang tersemat di bagian tengah kabin kemudi.
Tapi selepas jembatan Kali Kuto yang ikonik, peringatan muncul di layar headunit untuk memperingatkan bahwa baterai tinggal 20 persen. Seketika itu pula fitur vehicle to load atau V2L di dalam mobil, yang bisa digunakan untuk mengecas ponsel atau laptop berhenti beroperasi.
Baca Juga: Hyundai Jual 3.606 Mobil di GIIAS 2024, All New Kona Electric Sukses Pikat Pengunjung
Meski demikian kami tidak panik, karena pada saat yang sama layar menampilkan estimasi jarak yang bisa ditempuh masih 96 km. Dengan kata lain, dengan baterai 20 persen kami masih bisa tiba di Semarang yang hanya tinggal 40 km saja.
Benar saja, karena kami akhirnya tiba di pusat kota Semarang dan mengakhiri perjalanan dengan kondisi baterai tersisa 13 persen, atau setara dengan jarak 62 km.
Penting dicatat beberapa All New Kona Electric lain dalam rombongan kami bahkan masih sisa baterai 17 persen dan bahkan 20 persen.
Usai test drive, Chief Marketing Officer PT Hyundai Motors Indonesia Budi Nur Mukmin mengatakan dengan baterai tersisa 13 persen, harusnya All New Kona Electric yang kami kemudikan masih bisa melaju ke Solo.
Disambut positif pasar
All New Kona Electric sendiri merupakan mobil listrik pertama yang baterainya diproduksi di Indonesia. Sel baterai mobil ini diproduksi oleh PT HLI Green Power dan di-pack oleh PT Hyundai Energy Indonesia. Kedua pabrik ini berlokasi di Jawa Barat.
Material utamanya, nikel juga berasal dari Indonesia. Sebagaian besar engineer pada kedua pabrik tersebut juga adalah asli Indonesia. Baterai All New Kona Electric terdiri dari 216 sel, yang tersusun di 27 modul.
Budi, dalam obrolan dengan para jurnalis usai test drive di Semarang, mengatakan All New Kona Electris mendapat sambutan positif dari pasar Indonesia.
Sejak diluncurkan pada Juli lalu, mobil listrik ini sudah dipesan lebih dari 1500 unit. Dari jumlah itu, sebanyak 600 unit telah dikirimkan ke konsumen.
"Uniknya, varian yang paling banyak dipesan adalah yang paling tinggi," terang Budi.
All New Kona Electric terdiri dari 5 tipe, yakni Signature Long Range, Signature Standard Range, Prime Long Range, Prime Standard Range, dan Style. Harganya mulai Rp 499 juta hingga Rp 590 juta.