Suara.com - Tesla sedang menghadapi masalah dengan tingkat absensi yang tinggi di pabrik gigafactory mereka di Berlin. Hal ini telah membuat manajemen perusahaan geram dan mengambil tindakan yang tidak biasa.
Menurut laporan Carscoops, karyawan di gigafactory Tesla di Berlin kepergok banyak yang izin sakit sehingga para bos telah menelepon rumah mereka untuk melihat apakah mereka benar-benar tidak sehat.
Tingkat rata-rata cuti sakit di Jerman selama tahun 2023 adalah 6,1 persen, lapor surat kabar Handelsblatt negara itu, dan di industri mobil, mencapai 5,2 persen.
Tetapi di Giga Berlin angkanya hingga tiga kali lebih tinggi, mencapai 17 persen pada Agustus lalu, sebelum turun ke 11 persen pada bulan berikutnya.
Baca Juga: Apa Saja Sumber Harta Nikita Mirzani? Punya Koleksi Mobil Mewah sampai Bikin Netizen Kepo
Menurut laporan, tingkat absensi di pabrik Tesla Berlin mencapai 17% pada bulan Agustus lalu, jauh di atas rata-rata nasional Jerman yang hanya 6,1%. Hal ini membuat manajemen Tesla merasa bahwa ada karyawan yang sengaja bermalas-malasan.
Untuk mengatasi masalah ini, manajemen Tesla telah mengambil beberapa langkah, termasuk:
- Mengancam PHK: Manajemen telah mengancam karyawan yang sering absen dengan kemungkinan pemutusan hubungan kerja.
- Memberikan Bonus: Mereka juga menawarkan bonus sebesar €1,000 kepada karyawan yang hadir lebih dari 95% waktu.
- Kunjungan Rumah: Yang paling kontroversial adalah tindakan manajemen yang mengunjungi rumah-rumah karyawan yang sering absen untuk memeriksa apakah mereka benar-benar sakit.
Langkah kunjungan rumah ini telah menimbulkan kritik dari serikat pekerja, yang menganggapnya sebagai tindakan yang tidak etis dan tidak efektif.
Mereka berpendapat bahwa masalah utama adalah beban kerja yang berat bagi karyawan, yang menyebabkan tingkat stres dan kelelahan tinggi.
Untuk mengurangi tingkat absensi, manajemen Tesla perlu mengatasi masalah yang mendasarinya, yaitu beban kerja yang berlebihan. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan seimbang, diharapkan tingkat absensi dapat dikurangi secara signifikan.