Pakai Dalih Keamanan Nasional, Biden akan Blokir Teknologi Mobil Listrik China dan Rusia

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Selasa, 24 September 2024 | 17:42 WIB
Pakai Dalih Keamanan Nasional, Biden akan Blokir Teknologi Mobil Listrik China dan Rusia
Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam langkah terbaru yang diambil oleh pemerintahan Biden, fokus kini tertuju pada mobil terkoneksi, mencakup sebagian mobil listrik, dari produsen otomotif dan perusahaan teknologi China.

Gedung Putih menjelaskan bahwa “produsen otomotif China berusaha mendominasi teknologi kendaraan terkoneksi di Amerika Serikat dan secara global, yang menimbulkan ancaman baru terhadap keamanan nasional kita, termasuk melalui rantai pasokan kita.”

Untuk mengatasi ancaman ini, Departemen Perdagangan AS mengusulkan aturan baru yang akan “melarang penjualan atau impor kendaraan terkoneksi yang menggabungkan teknologi tertentu dan impor komponen tertentu dari negara-negara yang menjadi perhatian, khususnya Republik Rakyat China dan Rusia,” menurut laporan Carscoops.

China menjadi target utama karena pemerintah khawatir tentang potensi risiko keamanan karena kendaraan terkoneksi “mengumpulkan data sensitif pengemudi dan penumpang” serta memiliki kamera dan sensor yang “merekam informasi detail tentang infrastruktur Amerika.”

Baca Juga: Bridgestone Kembangkan Ban Khusus Mobil Listrik Premium

Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)
Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)

Gedung Putih juga menuding bahwa informasi yang dikumpulkan oleh mobil terkoneksi dapat digunakan oleh aktor jahat untuk mengganggu infrastruktur atau kendaraan itu sendiri.

Pemerintah menambahkan bahwa mereka telah mengidentifikasi beberapa teknologi dalam kendaraan terkoneksi dari China dan Rusia yang merupakan “ancaman yang sangat akut.”

Aturan yang diusulkan ini menargetkan sistem kendaraan terkoneksi yang dirancang, dikembangkan, diproduksi, atau disuplai oleh entitas yang memiliki “hubungan yang cukup” dengan China atau Rusia.

Fokusnya juga pada konektivitas – termasuk Bluetooth, seluler, satelit, dan Wi-Fi, serta sistem mengemudi otomatis.

Aturan ini dijadwalkan akan memiliki “pembatasan pada impor atau penjualan kendaraan terkoneksi yang menggunakan sistem konektivitas kendaraan (VCS) dan perangkat lunak sistem mengemudi otomatis (ADS), serta impor peralatan perangkat keras VCS.”

Baca Juga: Mobil Listrik Buatan Kampus Ini Siap Jadi Primadona Dunia Otomotif, Apa Keunggulannya?

Namun, proposal ini juga menyerukan pengecualian untuk produsen mobil kecil dalam “kasus luar biasa.”

Jika aturan ini diterapkan sesuai rencana, larangan pada perangkat lunak akan berlaku untuk model tahun 2027, sementara larangan perangkat keras akan berlaku untuk model tahun 2030 atau 1 Januari 2029 untuk unit tanpa model tahun.

Meskipun rincian pastinya masih dalam tahap finalisasi, pemerintah mengatakan bahwa Departemen Perdagangan akan bekerja sama dengan “industri, sekutu dan mitra AS, serta pemangku kepentingan lainnya sepanjang proses regulasi untuk memastikan tindakan apa pun melindungi keamanan nasional AS secara maksimal, sambil meminimalkan konsekuensi yang tidak diinginkan atau gangguan.”

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI