Suara.com - Tekanan angin pada ban menjadi vital bagi pemotor di jalan. Jika diabaikan, tentunya akan membuat pemotor akan mengalami insiden tak terduga di jalan.
Di era zaman now, pemotor bisa memilih untuk mengisi ban menggunakan angin biasa ataupun nitrogen. Beberapa orang beranggapan jika mengisi ban menggunakan nitrogen lebih baik ketimbang angin biasa.
Tentu banyak yang penasaran dengan klaim bahwa nitrogen dapat meningkatkan performa dan umur pakai ban. Redaksi Suara.com mencoba bedah lebih dalam kelebihan dan kekurangan mengisi ban dengan nitrogen.
Kelebihan Mengisi Ban dengan Nitrogen
Baca Juga: Awas Bahaya! Kenali Penyebab Ban Motor Benjol dan Cara Mencegahnya
Isi ban menggunakan nitrogen ternyata efeknya cukup berasa ketika digunakan di jalan. Apalagi ketika dipakai saat perjalaan jauh. Ban terasa lebih stabil ketimbang angin biasa.
Tak cuma itu, angin di dalam ban lebih awet. Mengacu dari berbagai sumber, molekul nitrogen yang lebih besar berat membuat gas ini sulit sekali lolos dari pori-pori ban.
Tekanan nitrogen dalam ban yang lebih stabil ini tentunya akan menghindari insiden tak terduga seperti pecah ban.
Selain mencegah ban meledak karena perubahan suhu ekstrem, nitrogen juga berperan dalam menjaga umur pakai ban lebih lama. Kok bisa? Karena sifat nitrogen yang inert membuat ban terhindar dari oksidasi.
Bonusnya, dengan tekanan ban yang ideal, gesekan antara ban dan jalan berkurang, sehingga konsumsi bahan bakar kendaraan pun jadi lebih efisien.
Baca Juga: Jangan Sepelekan! Pentil Ban Rusak, Pemicu Utama Ban Motor Kempes di Jalan
Kekurangan Mengisi Ban dengan Nitrogen
Meskipun mengisi ban dengan nitrogen menawarkan beberapa keuntungan, namun ada beberapa pertimbangan yang perlu Anda pikirkan.
Harga pengisian nitrogen memang cenderung lebih mahal dibandingkan dengan angin biasa karena prosesnya yang lebih kompleks dan membutuhkan peralatan khusus.
Saat redaksi Suara.com mencoba mengisi di tempat pengisiam nitrogen, tarif yang dikenakan sebesar Rp3.000 untuk isi tambah nitrogen. Itupun hanya per ban saja.
Jika isi baru nitrogen, tarifnya sebesar Rp 5.000 untuk satu ban saja. Berbeda dari tekanan angin biasa yang tarifnya hanya Rp 2.000.
Selain itu, tidak semua tempat tambal ban menyediakan fasilitas pengisian nitrogen, sehingga Anda mungkin perlu mencari bengkel atau SPBU tertentu.
Yang perlu diingat juga adalah, setelah memutuskan untuk menggunakan nitrogen, sebaiknya Anda konsisten mengisinya dengan nitrogen untuk menjaga kestabilan tekanan udara.
Kesimpulan
Mengisi ban dengan nitrogen memang memiliki beberapa kelebihan, seperti tekanan udara yang lebih stabil dan umur pakai ban yang lebih panjang. Namun, Anda perlu mempertimbangkan kekurangannya, seperti harga yang lebih mahal dan ketersediaan yang terbatas.
Secara keseluruhan, mengisi ban dengan nitrogen menawarkan sejumlah manfaat yang dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan berkendara.
Namun, keputusan akhir tetap ada di tangan Anda. Pertimbangkan faktor seperti anggaran, aksesibilitas, dan kebutuhan berkendara sebelum memutuskan untuk beralih ke nitrogen. Ingat, yang terpenting adalah menjaga tekanan ban tetap ideal, baik itu dengan nitrogen maupun angin biasa.