Suara.com - Perlambatan penjualan kendaraan bermotor roda empat turut merasakan dampak penurunan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah.
Hal ini bahkan turut dirasakan diler utama Toyota, Auto2000.
"Secara volume penjualan Toyota mengalami penurunan. Tapi secara total tidak, penurunannya lebih sedikit dibandingkan penurunan secara nasioal," ujar Yagimin, Chief Marketing Auto2000, di Jakarta, Jumat (20/9/2024).
Namun demikian, tambah Yagimin, konsumen masih percaya dengan reputasi brand sebelum membeli mobil.
Baca Juga: Netizen Ngilu! Nikita Mirzani Injak Tas Seharga Toyota Alphard Bekas
Kedua, konsumen juga melihat layanan after sales yang terjamin. Karena ada kecenderungan konsumen memilih kendaraan yang lebih aman.
"Secara market share itu menjadi bukti bahwa konsumen masih percaya dengan brand-brand yang sudah kuat," kata Yagimin.
Beradasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) sepanjang Januari sampai dengan Juni 2024 tercatat hanya sebanyak 408.012 unit.
Capaian sepanjang Januari-Juni tersebut minus 19,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 506.427 unit.
Namun dari lesunya penjualan mobil secara nasional, ada satu wilayah regional Auto2000 masih menjadi penyumbang penjualan stabil.
Baca Juga: Toyota Sienta Diburu Keluarga Milenial, Murah, Praktis dan Irit Bensin
"Kalau di data kami yang paling menantang itu Sumatera, Sumatera lebih terasa turunnya dibandingkan wilayah lain. Namun relatif stabil justru di Bali, mungkin karena mulai recovery setelah pandemi. Dua tahun ini Bali masih bertumbuh," tutup Yagimin.