Suara.com - Jim Farley, CEO Ford, dan John Lawler, CFO Ford, telah mengakui betapa terkejutnya mereka dengan perkembangan pesat industri mobil listrik di China.
Dalam kunjungan mereka ke China pada awal tahun 2023, Farley dan Lawler mencoba sebuah SUV listrik dari Changan Automobile, perusahaan lokal yang memiliki joint venture dengan Ford.
Setelah mencoba mobil tersebut, Farley dan Lawler terkesan dengan kualitas dan teknologi yang ditawarkan oleh mobil listrik China. Lawler bahkan menyatakan bahwa mobil-mobil China telah melampaui Ford dalam hal ini.
"Ini tidak seperti sebelumnya," kata Lawler kepada CEO Ford, seperti dikutip dari Carscoops.
Baca Juga: Wuling Cloud EV: Mobil Listrik Keluarga di Bawah Rp400 Juta dengan Fitur Canggih, Ini Spesifikasinya
"Orang-orang ini berada di depan kita, ini adalah ancaman eksistensial," ungkap mereka.
Meskipun tarif impor dapat memberikan perlindungan bagi Ford terhadap persaingan dari mobil listrik China, Ford tetap mengambil langkah-langkah yang hati-hati dalam ekspansi bisnis mobil listrik mereka.
Mereka telah merencanakan untuk meluncurkan mobil listrik seharga $30,000 pada awal tahun 2027, tetapi juga telah mengurangi beberapa ambisi mereka dalam sektor ini.
Ford telah menunda rencana produksi SUV listrik tiga baris yang dijadwalkan untuk tahun 2025. Selain itu, mereka juga telah menunda peluncuran truk listrik besar dari tahun 2025 hingga 2027.
Perkembangan pesat industri mobil listrik China merupakan tantangan bagi produsen otomotif Barat seperti Ford. Untuk tetap kompetitif, Ford perlu mempercepat inovasi dan meningkatkan kualitas produk mereka.
Baca Juga: China Open 2024, Jonatan Christie Kembali Bertemu Lan Xi di Perempat Final!
Jangan lupa ikuti akun Instagram @suaraoto untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia otomotif!