Suara.com - Pernahkah kalian merasa motor terasa lebih berat saat direm atau bahkan rem terasa kurang pakem? Jika iya, bisa jadi minyak rem motor Anda sudah perlu diganti. Minyak rem merupakan komponen vital yang menjaga kinerja sistem pengereman motor Anda. Jika diabaikan, hal ini dapat berakibat fatal.
Kenapa Minyak Rem Penting?
Minyak rem berfungsi untuk mentransfer tekanan dari tuas rem ke kampas rem atau cakram rem. Seiring waktu, minyak rem dapat terkontaminasi oleh kotoran, uap air, atau bahkan logam dari komponen rem yang aus. Kontaminasi ini akan mengurangi kinerja minyak rem dalam mentransfer tekanan, sehingga daya cengkram rem berkurang.
Tanda-tanda Minyak Rem Harus Diganti
Baca Juga: Perkuat Distribusi Sepeda Motor Listrik, United E-Motor Buka Store di Pekanbaru
Dilansir dari Astra Otoshop, berikut beberapa ciri minyak rem yang harus segera diganti.
- Pedal Rem Lembek:
Jika pedal rem terasa lebih empuk atau lebih dalam saat ditekan dibandingkan biasanya, ini adalah tanda bahwa tekanan dalam sistem rem berkurang. Kemungkinan besar, minyak rem sudah perlu diganti.
- Jarak Pengereman Bertambah:
Jika motor Anda membutuhkan jarak pengereman yang lebih panjang dari biasanya untuk berhenti, ini juga merupakan indikasi bahwa minyak rem sudah tidak optimal.
- Rem Blong:
Dalam kasus yang parah, minyak rem yang sudah terkontaminasi dapat menyebabkan rem blong. Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat menyebabkan kecelakaan.
- Munculnya Buih:
Jika Anda melihat adanya buih pada reservoir minyak rem, ini menandakan adanya udara yang masuk ke dalam sistem. Udara dalam sistem rem akan mengurangi tekanan dan membuat rem menjadi kurang efektif.
Baca Juga: Kenapa Motor Karburator Masih Jadi Primadona? Ini Sebabnya
Perubahan Warna Minyak Rem:
Minyak rem yang masih baru biasanya berwarna bening atau kekuningan. Seiring waktu, minyak rem akan berubah warna menjadi lebih gelap karena terkontaminasi oleh kotoran.
Apa yang Terjadi Jika Minyak Rem Tidak Diganti?
Jika minyak rem tidak segera diganti, maka akan berdampak pada kinerja rem motor Anda, seperti:
- Rem blong: Kondisi paling berbahaya yang dapat terjadi jika minyak rem tidak diganti.
- Jarak pengereman bertambah: Membuat Anda sulit mengendalikan motor saat darurat.
- Kerusakan komponen rem: Minyak rem yang kotor dapat merusak komponen rem lainnya seperti kampas rem, cakram rem, dan kaliper.
- Meningkatkan biaya perbaikan: Jika kerusakan pada komponen rem sudah parah, biaya perbaikan akan semakin mahal.
Kapan Harus Ganti Minyak Rem?
Frekuensi penggantian minyak rem tergantung pada beberapa faktor, seperti jenis motor, kondisi jalan, dan kebiasaan berkendara. Namun, umumnya disarankan untuk mengganti minyak rem setiap 12.000 – 15.000 km atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan.