BYD Persempit Gap Penjualan Mobil Listrik dan Hybrid di Indonesia

Liberty Jemadu Suara.Com
Rabu, 18 September 2024 | 18:26 WIB
BYD Persempit Gap Penjualan Mobil Listrik dan Hybrid di Indonesia
BYD mempersempit gap antara mobil listrik dan mobil hybrid di Indonesia. [Dok BYD]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penjualan mobil listrik (BEV) di Indonesia semakin mendekati jumlah penjualan mobil hybrid (HEV). Berdasarkan laporan Gaikindo pada September, gap penjualan BEV dan HEV secara wholesales pada Agustus sudah semakin sempit.

Penjualan HEV pada Agustus 5511 unit. Sementara penjualan BEV sudah mencapai 5321 unit, atau hanya berselisih sekitar 100an unit saja. 

Menyempitnya gap antara penjualan HEV dan BEV di Indonesia pada tahun ini sebenarnya sudah dimulai pada Juni kemarin, ketika BYD mulai melaporkan penjualan mobilnya di Indonesia.

Jika melihat laporan bulanan penjualan mobil Gaikindo, terlihat bahwa selama Januari - Mei, selisih antara penjualan HEV dan BEV hampir mencapai 2000 unit.

Baca Juga: Daftar Tiga Mobil Listrik Terlaris di Indonesia, Wuling BinguoEV Masih Mendominasi

Tetapi pada Juni, ketika BYD sudah melaporkan penjualan mobilnya di Tanah Air, jurang pemisah itu menyempit. 

Pada Juni, misalnya, penjualan BEV mencapai 3813 unit naik hampir dua kali lipat dari Mei. Sementara penjualan HEV adalah 4060. Dari jumlah penjualan mobil listrik itu, hampir separuhnya disumbang BYD, sementara sisanya datang dari penguasa pasar yakni Wuling, MG, Hyundai dan Chery.

Di Juli penjualan BEV kembali naik menjadi 4328 unit dan penjualan HEV juga naik ke 4954 unit. Puncaknya pada Agustus, kedua jenis mobil itu terjual di atas 5000 unit. 

BEV terjual sebanyak 5321 unit dan lebih dari separuhnya disumbang BYD. Sementara HEV, yang mengandalkan Toyota sebagai tulang punggung, laku sebanyak 5511 unit.

Baca Juga: Wuling Cloud EV Menjadi Official Car Partner di PEVC 2024

Selama 8 bulan 2024, penjualan mobil listrik murni sudah mencapai 23200 unit, sementara HEV sebanyak 35277 unit. Dengan capaian ini, porsi BEV di pasar mobil elektrifikasi Indonesia naik dari sekitar 30 persen pada semester pertama kemarin, menjadi 40 persen pada Agustus.

Penguasa pasar

Meski penjualan BYD menjadi pendorong besar peningkatan volume BEV di Indonesia selama Juni - Agustus, Wuling masih menjadi penguasa pasar mobil listrik Indonesia selama 2024, setidaknya hingga bulan kemarin.

Wuling menguasai 37 persen pasar BEV Indonesia, setelah menjual 7970 unit mobil listrik selama Januari - Agustus 2024. 

Market share Wuling itu sebetulnya sudah menyusut jauh dari capaiannya pada triwulan pertama dan semester pertama kemarin. Di kuartal pertama, Wuling sempat menguasai 64% pasar BEV dan turun menjadi 52% pada paruh pertama 2024.

Memasuki Agustus, BYD berhasil merebut 30% market share BEV dengan menjual 6461 unit mobil. Sementara Chery dengan Omoda E5 duduk di urutan ketiga dengan 16% pasar, disusul MG (11%) dan Hyundai (7%).

Sementara di pasar HEV, Toyota masih jadi yang paling digdaya dengan Kijang Innova Zenix hybrid yang sangat populer. 

Toyota menguasai 61 persen pasar mobil hybrid Indonesia setelah menjual 21160 unit mobil HEV sepanjang tahun ini hingga Agustus. Di urutan kedua ada Suzuki (27%), lalu Honda (6%), Lexus (5%) dan Wuling (1%).

Volume pasar mobil elektrifikasi Indonesia hingga Agustus sudah mencapai 58.477 unit, atau sekitar 10,4 persen dari total pasar mobil nasional yang mencapai 560.619 unit.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI