Curhat Pemilik Mobil Esemka Terpaksa Ubah Kendaraan Jadi Besi Rongsokan, Ini Sebabnya

Minggu, 15 September 2024 | 12:51 WIB
Curhat Pemilik Mobil Esemka Terpaksa Ubah Kendaraan Jadi Besi Rongsokan, Ini Sebabnya
Esemka Bima (esemkaindonesia)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Esemka, mobil yang sempat viral karena diproduksi dalam negeri kini mendadak menjadi sorotan. Salah satunya disebabkan gegara curhat dari pemilik mobil Esemka yang menjadikan kendaraannya menjadi besi rongsokan.

Sebuah video yang beredar di TikTok petingwaras memperlihatkan seorang pemilik Esemka Bima yang merasa frustrasi karena mobilnya mengalami kerusakan. Hal ini diakibatkan kerusakan pada ECU.

Dalam video tersebut, pemilik mobil mengeluhkan sulitnya menemukan suku cadang pengganti. Hal ini tentu saja menjadi sorotan publik dan memunculkan pertanyaan mengenai kesiapan Esemka dalam memberikan layanan purna jual yang memadai.

"Tolonglah SMK (Esemka), kalau mobil belum siap jangan dijual dulu. Mobil tahun 2020 sudah rusak, sparepart tidak ada. ECU mati tapi bingung mau belinya di mana. Terpaksa hanya jadi besi rongsokan," tulis keterangan unggahan video tersebut.

Baca Juga: Bima Zeno Serukan Pilkada Sehat Lewat Film: Keluarga Jangan Sampai Berantem karena Beda Pilihan

Unggahan ini pun langsung ditanggapi netizen di kolom komentar.

"beli yang pasti2 aja..seperti toyota,daihatsu,mitsubishi,hyundai..yang ada pabriknya di indonesia," tulis salah seorang netizen.

"pernah pake mobil esemka pikap, koplingnya lebih keras dari trek bjir" timpal netizen.

"nama ya juga goib, lewatnya tol langit," celetuk netizen.

Curhatan pemilik mobil Esemka yang viral di media sosial (TikTok)
Curhatan pemilik mobil Esemka yang viral di media sosial (TikTok)

Masalah sulitnya mendapatkan suku cadang ini bukanlah tanpa alasan. Beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebabnya antara lain:

Baca Juga: Terciduk Mobil Langka SUV Esemka Garuda di Jalanan, Ternyata Segini Biaya Pajak Tahunannya

  • Jaringan distribusi suku cadang yang belum luas: Sebagai merek yang masih relatif baru, jaringan distribusi suku cadang Esemka belum tersebar luas di seluruh Indonesia.
  • Produksi suku cadang yang terbatas: Volume produksi suku cadang Esemka mungkin masih terbatas, sehingga ketersediaan di pasaran belum mencukupi.
  • Ketergantungan pada pemasok: Esemka mungkin masih sangat bergantung pada pemasok tertentu untuk suku cadang, sehingga jika terjadi kendala pada pemasok, maka ketersediaan suku cadang akan terganggu.

Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi Esemka dan industri otomotif nasional. Untuk dapat bersaing di pasar yang kompetitif, sebuah merek mobil harus mampu memberikan layanan purna jual yang baik, termasuk ketersediaan suku cadang yang memadai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI