Suara.com - Meski RON-nya tak bisa dibilang rendah, namun siapa sangka jika Pertamax rupanya tergolong ke dalam bensin kotor karena kandungan sulfurnya tinggi.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko marves Rachmat Kaimudin sempat menjelaskan bahwa kandungan sulfur Pertamax lebih tinggi dari standar internasional sebanyak 50 ppm lebih tinggi.
Sebagai informasi, kandungan di Pertamax masih 400 ppm, tidak terpaut jauh dari Pertalite, menurut Kaimudin.
"Saat melihat kualitas BBM, orang cuma memikirkan tentang RON saja, padahal sebetulnya yang menjadi isu adalah kandungan sulfur," tutur Kaimudin pada awak media di gedung Kemenko marves, Jakarta Pusat pada Kamis (13/9/2024).
"Karena sulfur tinggi, teknologi untuk mengurangi polusi jadi tidak berfungsi," imbuhnya.
Ia juga memaparkan rincian bahwa kandungan sulfur pada Biosolar mencapai 250 ppm, sementara itu Pertalite berada di angka 500 ppm, lalu Pertamax di angka 400 ppm."
"Ini yang saya pikir bahwa Pemerintah harusnya bisa membantu Pertamina untuk menyediakan BBM bersih," tuturnya lagi.
Namun selain BBM di atas, ada jenis bahan bakar yang bersih dari Pertamina yang sudah sesuai standar Euro 4, seperti Pertamax Green, Pertamax turbo dan Pertadex 53, yang sayangnya tidak tersedia di semua SPBU pertamina.
Kontradiktif dengan klaim Pertamina

Menurut unggahan di situs resmi Pertamina pada 20 November 2023, diklaim bahwa BBM dari Pertamax series adalah bahan bakar berkualitas.