Suara.com - Toyota, salah satu pabrikan mobil terbesar di dunia, telah mengurangi target produksi mobil listriknya. Hal ini mengejutkan mengingat sebelumnya Toyota sering dikritik karena terlalu bergantung pada mobil hybrid.
Menurut Nikkei, Toyota kini berencana untuk memproduksi 1 juta mobil listrik pada tahun 2026, turun dari target sebelumnya yang mencapai 1,3 juta unit. Penurunan ini disebabkan oleh perlambatan pasar mobil listrik global.
Meskipun demikian, Toyota tetap berkomitmen untuk mengembangkan mobil listrik. Mereka masih berencana untuk menawarkan 30 model mobil listrik secara global hingga tahun 2030.
Selain Toyota, beberapa pabrikan mobil lainnya juga telah mengurangi target produksi mobil listrik atau menunda peluncuran model baru.
Volvo, misalnya, telah membatalkan rencana untuk menjadi sepenuhnya listrik pada tahun 2030. Ford juga telah menunda peluncuran penerus F-150 Lightning.
Apa yang menyebabkan penurunan target produksi mobil listrik?
![Mobil listrik Toyota bZ3X diluncurkan di arena Beijing Auto Show 2024, Kamis (25/4/2024). [Dok Toyota]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/04/25/44137-mobil-listrik-toyota-bz3x.jpg)
Menurut Carscoops, beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi penurunan target produksi mobil listrik antara lain:
Perlambatan pasar
Pasar mobil listrik global sedang mengalami perlambatan pertumbuhan. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kenaikan harga bahan bakar, ketidakpastian ekonomi, atau kurangnya infrastruktur pengisian daya.
Baca Juga: Volkswagen di Ujung Tanduk: Tutup Pabrik atau Gulung Tikar?
Tantangan teknis