Suara.com - Ban vulkanisir seringkali menjadi pilihan bagi pemilik kendaraan yang ingin menghemat pengeluaran. Namun, di balik harga yang lebih murah, terdapat sejumlah risiko yang perlu diperhatikan.
Sebelum memutuskan untuk menggunakan ban vulkanisir, penting bagi kalian untuk mengetahui ciri-ciri khas ban jenis ini.
Apa saja Ciri-Ciri Ban Vulkanisir?
Dilansir dari Wuling Indonesia, ban vulkanisir memiliki ciri sebagai berikut.
Baca Juga: Cara Cegah Cacar Monyet, Wajib Hidup Bersih!
- Tanda Vulkanisasi:
Ban vulkanisir biasanya memiliki tanda atau label khusus yang menunjukkan bahwa ban tersebut telah melalui proses vulkanisasi ulang. Tanda ini bisa berupa logo atau tulisan tertentu yang tertera pada dinding samping ban.
- Permukaan Tapak Tidak Rata:
Permukaan tapak ban vulkanisir seringkali terlihat lebih kasar atau tidak merata dibandingkan ban baru. Hal ini disebabkan oleh proses vulkanisasi yang dapat meninggalkan bekas atau pola yang tidak sempurna.
- Jejak Proses Vulkanisasi:
Kalian mungkin menemukan garis-garis atau bekas yang menandakan area di mana ban telah diperbaiki atau divulkanisir. Jejak ini bisa terlihat seperti jahitan atau sambungan pada permukaan ban.
- Keausan Tidak Merata:
Jika ban vulkanisir tidak dipasang atau diperbaiki dengan benar, keausan ban bisa terjadi secara tidak merata. Perhatikan pola keausan ban, apakah terlihat normal atau ada bagian yang lebih aus dibandingkan bagian lainnya.
- Kualitas Karet yang Berbeda:
Karet pada ban vulkanisir umumnya memiliki kualitas yang berbeda dengan ban baru. Karet ban vulkanisir mungkin kurang elastis dan tidak sekuat ban baru, sehingga dapat mempengaruhi daya cengkeram dan kenyamanan berkendara.
Baca Juga: Bahaya Mandi Pakai Lensa Kontak, Ini Risikonya
Risiko Menggunakan Ban Vulkanisir
- Potensi Pecah:
Ban vulkanisir, terutama yang menggunakan teknik full press, memiliki risiko lebih tinggi untuk pecah, terutama pada kecepatan tinggi atau saat membawa beban berat. Proses pengepresan yang tidak sempurna dapat menyebabkan retakan atau lapisan karet terkelupas.
- Dinding Samping Lemah:
Meskipun tapak ban sudah diperbarui, dinding samping ban vulkanisir umumnya masih menggunakan bagian yang lama. Jika dinding samping sudah menua atau rusak, hal ini dapat mengurangi kekuatan ban dan meningkatkan risiko terjadinya benjolan atau bocor.
- Kurang Daya Cengkeram:
Kualitas karet ban vulkanisir yang berbeda dapat mengurangi daya cengkeram ban, terutama pada permukaan jalan yang basah atau licin. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya slip atau aquaplaning.