Jejak Digital Dharma Pongrekun: Visinya Terkait Mobil Listrik Kontra dengan Jokowi, Ada Udang di Balik Batu

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Rabu, 28 Agustus 2024 | 20:45 WIB
Jejak Digital Dharma Pongrekun: Visinya Terkait Mobil Listrik Kontra dengan Jokowi, Ada Udang di Balik Batu
Bakal pasangan calon independen atau perseorangan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana mengantarkan syarat dukungan maju di Pilgub DKI, Jakarta, Minggu (12/5/2024). ANTARA/HO-KPU DKI/am.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo, publik kerap disuguhkan dengan kebijakan pro kendaraan listrik dan bahan bakar alternatif.

Tak cuma pengenalan Pertamax Green 95, ada juga kebijakan yang memudahkan impor kendaraan listrik seperti pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 10 Tahun 2024.

Selain itu, ada juga subsidi motor listrik, membuat kendaraan roda dua jenis ini kian terjangkau. Bahkan harganya banyak yang menyentuh angka di bawah 10 juta rupiah.

Saat acara HUT MPR ke-78, Presiden Jokowi sempat mengutarakan bahwa insentif kendaraan listrik cukup penting.

Baca Juga: Rugi Triliunan, Xiaomi Malah Siapkan Hypercar Listrik SU7 Ultra

Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)
Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)

"Banyak yang menyampaikan, 'Kenapa kita harus memberikan insentif kepada pembeli mobil listrik yang angkanya sangat besar?'," ucap Jokowi di kala itu, 2023 silam.

"Mobil listrik disubsidi kurang lebih 70 juta," lanjutnya saat berpidato di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta.

"Untuk apa? Karena semua negara lain juga mengatakan itu. Contoh Thailand, memberikan subsidi hingga 68 juta, jika subsidi kita di bawah itu, investasi akan lari ke sana," kata ayah mertua dari Erina Gudono ini.

Ada udang di balik batu

Berbeda dengan Jokowi yang memikirkan mobil listrik dari perspektif ekonomi, purnawirawan Polri, Dharma Pongrekun, sempat menjelaskan bahaya dari masifnya elektrifikasi kendaraan terkait keamanan negara.

Baca Juga: Ambulans Tabrak Satria FU di Bandung Barat, Kondisi Kendaraan Bikin Ngilu

Seperti Suara.com kutip dari podcast Akbar Faizal Uncensored, pria yang menurut LHKPN KPK koleksi kendaraannya cuma dua motor ini mengungkap bahwa di balik masifnya elektrifikasi kendaraan di ranah global, ada motif tersembunyi.

"Saya kasih ingat, internet suatu saat akan di-shutdown," ujar calon independen di Pilkada Jakarta 2024 ini.

Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)
Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)

"Ketika Anda sudah keasyikan, kecanduan (dengan internet), tidak punya cara hidup lain, sedang jalan-jalan dengan mobil listrik, tiba-tiba internet dimatikan," kata mantan Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara ini.

"Kita akan digiring agar segala sesuatu menggunakan listrik," imbuhnya lagi.

Ia berpendapat bahwa ketergantungan akan internet dan kendaraan listrik bisa memperlemah Indonesia. Namun ia juga mengungkap solusi agar Indonesia bisa lolos dari sabotase secara siber ini.

"Akhirnya muncul mobil listrik, mobil listrik menggunakan komputer, komputer butuh internet agar beroperasi, dan internet butuh pulsa," terangnya.

Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)
Ilustrasi mobil listrik. (Pexels)

"Jadi kalau Anda jalan ke Bandung, saya jalan ke Cilegon, internet dimatikan, sama-sama kita tidak bisa apa-apa," katanya lagi.

"Tidak bisa mengambil uang di bank, listrik mati, apa-apa mati, negara langsung angkat tangan, menyerah, dan itu terjadi di Estonia," ucapnya ke Akbar Faizal.

Solusi dari hal tersebut adalah dengan mandiri secara teknologi, menurut Dharma.

"Kita punya harapan besar, negara kita negara kaya, kita harus menguasai internet, kita punya dulu, kan kita 'ngontrak', ngontrak untuk keamanan negara, bagaimana itu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI