Xiaomi Rugi Triliunan Rupiah Meski Mobil Listrik SU7 Laris Manis, Kok Bisa?

Rabu, 28 Agustus 2024 | 12:37 WIB
Xiaomi Rugi Triliunan Rupiah Meski Mobil Listrik SU7 Laris Manis, Kok Bisa?
Mobil listrik Xiaomi SU7. [Xiaomi Indonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Xiaomi, raksasa teknologi yang dikenal dengan produk elektronik konsumennya, kini telah terjun ke dunia otomotif dengan meluncurkan mobil listrik SU7. Meski penjualan SU7 terbilang sukses dengan puluhan ribu unit terjual, perusahaan justru mengalami kerugian triliunan rupiah. Mengapa hal ini bisa terjadi? Mari kita bahas lebih dalam.

Dilansir dari Carscoops, Xiaomi mengalami kerugian di kuartal kedua ini sebesar 252 juta Dolar Amerika Serikat atau setara dnegan Rp 3,88 triliun.

Ini menjadi tantangan yang harus dihadapi Xiaomi sebagai pemain baru di industri kendaraan listrik. Beberapa faktor yang menyebabkan Xiaomi mengalami kerugian meskipun penjualannya tinggi antara lain:

  • Investasi Awal yang Besar: Membangun pabrik, mengembangkan teknologi baterai, dan melakukan riset untuk mobil listrik membutuhkan investasi yang sangat besar. Xiaomi, sebagai pendatang baru, harus merogoh kocek dalam untuk membangun infrastruktur produksinya.
  • Persaingan yang Ketat: Pasar mobil listrik semakin kompetitif dengan hadirnya pemain-pemain lama seperti Tesla dan pemain baru lainnya. Persaingan ini membuat harga jual mobil listrik menjadi lebih agresif, sehingga margin keuntungan menjadi tipis.
  • Skala Ekonomi: Untuk mencapai skala ekonomi dan menekan biaya produksi, diperlukan volume penjualan yang sangat besar. Xiaomi masih dalam tahap awal pengembangan bisnis mobil listrik, sehingga belum mencapai skala ekonomi yang optimal.

Meskipun mengalami kerugian, Xiaomi tetap optimis dengan masa depan bisnis mobil listriknya. Perusahaan berencana untuk fokus pada pasar domestik China dalam beberapa tahun ke depan sebelum melakukan ekspansi ke pasar global. Hal ini dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut preferensi konsumen dan meningkatkan daya saing produknya.

Baca Juga: Biaya Perbaikan Mobil Listrik Lebih Mahal saat Kecelakaan, Benarkah?

Mobil listrik Xiaomi SU7. [Xiaomi Indonesia]
Mobil listrik Xiaomi SU7. [Xiaomi Indonesia]

Untuk memperkuat posisinya di pasar mobil listrik, Xiaomi berencana meluncurkan model SUV listrik baru yang sedikit lebih besar dari SU7. Model baru ini diharapkan dapat menarik minat konsumen yang lebih luas dan meningkatkan volume penjualan.

Kerugian yang dialami Xiaomi dalam bisnis mobil listrik merupakan hal yang wajar terjadi pada tahap awal pengembangan. Perusahaan-perusahaan lain seperti Rivian dan Ford juga mengalami hal serupa.

Namun, dengan strategi yang tepat dan fokus pada inovasi, Xiaomi berpotensi untuk menjadi pemain utama di industri kendaraan listrik di masa depan.

Jangan lupa ikuti akun Instagram @suaraoto untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia otomotif!

Baca Juga: HP Jadi Lemot dan Boros Baterai, Jangan Aktifkan Fitur Ini di HyperOS!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI