Suara.com - Baterai Lithium Iron Phosphate (LFP) telah menjadi primadona baru dalam industri mobil listrik.
Daya tahannya yang baik dan biaya produksi yang lebih rendah membuatnya semakin populer. Namun, di balik semua kelebihannya, baterai LFP juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan.
Dilansir dari InsideEV, sebuah studi terbaru mengungkapkan bahwa kebiasaan mengisi daya baterai LFP hingga 100 persen secara rutin dapat mempercepat penurunan kinerja baterai.
Studi yang dilaukan oleh Dr. Jeff Dahn menilai kebiasaan tersebut bisa membuat baterai tak awet.
Baca Juga: Grab Indonesia Tambah 1.000 Mobil Listrik Hingga Akhir Tahun 2024
Proses pengisian penuh dapat memicu terbentuknya senyawa berbahaya di dalam baterai akibat tegangan tinggi dan suhu yang meningkat.
Senyawa ini dapat merusak elektroda negatif dan menyebabkan degradasi baterai secara signifikan.
Dampak Negatif Pengisian Penuh
- Degradasi Cepat: Pengisian penuh secara terus-menerus dapat menyebabkan kapasitas baterai menyusut lebih cepat.
- Umur Baterai Singkat: Akibat degradasi yang cepat, umur pakai baterai LFP bisa menjadi lebih pendek dari yang diharapkan.
- Performa Menurun: Kinerja baterai, seperti daya yang dapat dihasilkan dan kecepatan pengisian, akan menurun seiring waktu.
Meskipun demikian, tidak perlu khawatir berlebihan. Ada beberapa cara untuk memaksimalkan kinerja baterai LFP dan memperpanjang umurnya:
- Hindari Pengisian Penuh: Usahakan untuk tidak mengisi daya baterai hingga 100%. Cukup isi hingga 80% untuk penggunaan sehari-hari.
- Jangan Biarkan Baterai Kosong: Membiarkan baterai dalam kondisi kosong terlalu lama juga tidak baik. Usahakan untuk mengisi daya saat daya baterai masih tersisa 20 persen.
- Ikuti Rekomendasi Produsen: Setiap produsen mobil listrik memiliki rekomendasi khusus mengenai cara merawat baterai LFP. Pastikan untuk mengikuti petunjuk tersebut.
Baterai LFP menawarkan banyak keunggulan, tetapi penting untuk memahami kelemahannya. Dengan perawatan yang tepat, baterai LFP tetap bisa menjadi pilihan yang baik untuk kendaraan listrik.
Baca Juga: Nissan Serena e-POWER Resmi Tiba di Indonesia, Serahkan Unit Pertama ke Konsumen
Hindari mengisi daya hingga 100 persen secara rutin dan ikuti rekomendasi produsen untuk menjaga kinerja baterai tetap optimal.
Jangan lupa ikuti akun Instagram @suaraoto untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia otomotif!