Suara.com - Insiden kebakaran mobil listrik Mercedes-Benz EQE di Korea Selatan beberapa waktu lalu telah memicu gelombang ketakutan di kalangan pemilik mobil listrik. Tak hanya menimbulkan kerugian materi yang besar, peristiwa ini juga mendorong banyak pemilik mobil listrik untuk segera menjual kendaraan mereka.
Lonjakan Penjualan Mobil Listrik Bekas
Berdasarkan data dari K Car, salah satu layanan penjualan mobil bekas terbesar di Korea Selatan, terjadi lonjakan drastis pada penjualan mobil listrik bekas, terutama model Mercedes-Benz EQE, setelah insiden kebakaran tersebut. Kenaikannya mencapai 184 persen dibandingkan minggu sebelumnya.
Mengapa Pemilik Mobil Listrik Panik?
Baca Juga: Membelot! Sersan Korea Utara Nekat Pertaruhkan Nyawa Lintasi Perbatasan Menuju Korea Selatan
- Kekhawatiran akan keselamatan: Insiden kebakaran telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat akan potensi bahaya yang mengintai mobil listrik.
- Potensi regulasi baru: Munculnya pembicaraan mengenai pembatasan penggunaan mobil listrik di tempat parkir bawah tanah semakin memperkuat kekhawatiran masyarakat.
- Penurunan harga: Harga jual kembali mobil listrik, terutama model yang terlibat dalam insiden kebakaran, mengalami penurunan yang signifikan.
Dampak terhadap Pasar Mobil Listrik
Lonjakan penjualan mobil listrik bekas dan pembatalan pembelian mobil listrik baru telah memberikan pukulan telak bagi pasar mobil listrik di Korea Selatan. Beberapa dampak yang terlihat antara lain:
- Penurunan minat konsumen: Konsumen menjadi lebih ragu untuk membeli mobil listrik karena khawatir akan risiko kebakaran.
- Penurunan harga mobil listrik bekas: Harga jual kembali mobil listrik, terutama model yang populer, mengalami penurunan.
- Perlambatan pertumbuhan pasar mobil listrik: Pertumbuhan pasar mobil listrik di Korea Selatan diprediksi akan melambat akibat peristiwa ini.