Suara.com - Perawatan mobil hybrid tentu masih menjadi pertanyaan publik. Apakah lebih rumit daripada kendaraan biasa?
Tapi ternyata, servis berkala untuk merawat kondisi mobil hybrid menjadi hal yang wajib dilakukan. Hal itu untuk menjaga kondisi kendaraan.
Karena dengan servis berkala, bisa menjaga performa hybrid car agar selalu dalam kondisi prima. Mobil yang selalu dalam kondisi fit mampu mereduksi potensi masalah seperti mogok dan membuat pengendara merasa tenang di jalan.
Terjaganya performa juga membuat mobil dapat bekerja secara efisien. Alhasil, mobil hybrid jadi irit konsumsi bensin dan daya tahan komponen hybrid-nya seperti motor listrik dan baterai selalu optimal.
Baca Juga: Ertiga Hingga Grand Vitara, Ini Jajaran Mobil Hybrid Terbaru Suzuki
Patokan Interval Servis Berkala Mobil Hybrid Toyota
Toyota memberikan patokan untuk melakukan servis berkala hybrid car berdasarkan dua hal, antara jarak tempuh atau waktu pemakaian, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu, yaitu setiap 6 bulan atau 10.000 km. Hal ini berlaku untuk mobil hybrid dan non hybrid Toyota.
Meski begitu, Toyota melihat bahwa perhitungan servis berkala berdasarkan jarak tempuh kendaraan terasa kurang pas diterapkan untuk mobilitas di kota besar. Sehingga lebih pas berdasarkan waktu atau durasi pemakaian.
Pasalnya, pada kenyataannya mesin mobil beroperasi jauh lebih lama ketimbang waktu yang seharusnya lantaran macet yang mendera setiap hari. Padahal Anda hanya memakai mobil untuk pergi ke kantor atau ke mal.
Secara teori, jarak tempuh 10.000 km bisa tuntas hanya dalam waktu 6 bulan saja. Namun faktanya, di kota besar jarak segitu baru tercapai di atas 6 bulan akibat macet berkepanjangan setiap hari.
Baca Juga: Pemerintah: Insentif Mobil Hybrid Sedang Disiapkan
Masalahnya, saat macet mesin mobil tetap nyala. Bahkan lebih berat bekerja lantaran tidak mendapatkan pendinginan yang baik serta idle berkepanjangan membuat campuran bensin dan udara tidak bisa mendekati komposisi ideal.
Tumpukan karbon sisa pembakaran akibat pembakaran tidak sempurna akan menempel di ruang bakar dan komponen bergerak sehingga membuat performa mesin turun karena pembakaran bensin dan gerakan komponen terhalang oleh kotoran.
Efek negatifnya, tenaga mesin turun dan konsumsi bensin meningkat. Anda juga akan memaksakan mesin untuk bekerja lebih keras guna mengail tenaga yang berakibat pada menurunnya daya tahan komponen mesin yang saling bergesekan.
Selain itu, sisa pembakaran tidak sempurna juga bisa menyusup ke dalam sistem peredaran oli. Kontaminasi kotoran mampu merusak senyawa kimia oli dan membuatnya tidak mampu bekerja optimal. Padahal, oli punya banyak fungsi seperti melumasi komponen bergerak, membantu sistem pendingin mesin, melarutkan kotoran, dan melindungi komponen mesin dari karat.
Begitu senyawa oli rusak, otomatis oli mesin tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik. Ditambah pemaksaan mesin hybrid bekerja akibat performa turun, tinggal menunggu waktu sebelum akhirnya mesin mobil rontok.
Di waktu bersamaan, komponen lain juga bekerja ekstra keras. Seperti komponen rem, transmisi berikut oli transmisi, ban, cairan mobil dan aki. Padahal jarak tempuh praktis tidak bertambah. Sehingga, sebaiknya menggunakan waktu (time-based) untuk menghitung interval servis berkala, yaitu tiap 6 bulan sekali.
Mobil Hybrid Toyota dengan Jarak Tempuh Rendah
Bagaimana bila mobil hybrid Toyota Anda jarang dipakai sehingga jarak tempuhnya rendah? Tetap saja harus servis berkala setiap 6 bulan sekali. Karena saat mobil diam, terjadi proses oksidasi dari uap air yang berada di sekitar mobil.
Lambat laun, air akan bercampur dengan oli mesin dan merusak senyawa kimia oli. Termasuk pula bercampur dengan cairan mobil lainnya seperti cairan rem dan oli transmisi.
Komponen mesin yang tidak bergerak juga menjadi rentan dihinggapi oleh karat dari proses oksidasi lantaran tidak pernah mendapatkan pelumasan dari oli. Komponen berbahan karet juga akan menjadi getas dan rontok begitu diajak kerja berat.
Servis Berkala Mobil Pekerja Keras
Namun kalau mobil Anda pekerja keras, pastikan servis berkala saat jarak tempuhnya sudah memenuhi syarat meski waktunya belum. Artinya, jika sudah menyentuh jarak tempuh 10.000 km, segera lakukan servis berkala walau belum sampai 6 bulan operasional.
Dengan jarak tempuh segitu, kotoran yang larut ke dalam oli mesin dan transmisi akibat gesekan antar komponen dan debu yang menyusup sudah cukup banyak dan bisa merusak senyawa kimia oli jika terlambat diganti.
Selain tentunya komponen mekanis lain seperti suspensi, ban, rem, dan kemudi sudah waktunya dicek untuk melihat potensi kerusakan akibat pemakaian. Termasuk penggantian filter-filter mobil untuk memastikan mobil dapat beroperasi dengan baik.