Suara.com - Pernah bertanya-tanya apa yang akan menggantikan baterai lithium-ion pada mobil listrik masa depan? Jawabannya mungkin ada pada teknologi baterai solid state.
Kita semua tahu bahwa baterai adalah jantung dari sebuah mobil listrik. Namun, baterai lithium-ion yang digunakan saat ini memiliki beberapa kelemahan, seperti risiko kebakaran, waktu pengisian yang lama, dan kapasitas yang terbatas.
Di sinilah baterai solid state muncul sebagai solusi potensial.
Baterai solid state menggunakan elektrolit padat, bukan cairan seperti pada baterai lithium-ion. Ini memberikan beberapa keuntungan besar.
Baca Juga: 5 Mobil Bekas Mewah tapi Murah: 50 Juta Bisa Bawa Pulang
Pertama, baterai solid state cenderung lebih aman karena risiko kebakaran jauh lebih rendah.
Kedua, mereka memiliki potensi untuk menyimpan lebih banyak energi dalam ukuran yang sama, yang berarti jarak tempuh mobil listrik bisa meningkat secara signifikan. Ketiga, baterai solid state dapat mengisi daya lebih cepat.
Namun Ada beberapa tantangan teknis yang perlu diatasi sebelum teknologi ini bisa diproduksi secara massal, misalnya bahan elektrolit padat yang memiliki konduktivitas ion yang tinggi dan stabil.
Baru-baru ini, laporan dari Motortrend membeberkan bahwa Samsung mengumumkan sebuah terobosan dalam teknologi baterai solid state.
Mereka mengklaim telah mengembangkan baterai yang mampu memberikan jarak tempuh hingga 965 km dengan waktu pengisian hanya 9 menit.
Baca Juga: Deretan Artis Hadiri Mitoni Erina-Kaesang, Kiky Saputri Bawa Tas Seharga Mobil
Namun, informasi detail tentang teknologi ini masih terbatas.
Jadi, kapan kita bisa melihat mobil listrik dengan baterai solid state di jalanan? Jawabannya masih belum pasti.