Suara.com - Pernahkah kalian bertanya-tanya apa yang terjadi pada wearpack pembalap MotoGP setelah mereka mengalami kecelakaan? Apakah pakaian balap yang sudah tergores aspal ini langsung dibuang?
Ternyata tidak sesederhana itu. Wearpack yang terlihat ringkih ini memiliki kisah yang menarik di baliknya.
Dilansir dari Alpinestars, wearpack pembalap bukan sekadar pakaian biasa. Dibuat dari bahan-bahan khusus yang sangat kuat dan ringan, wearpack ini dirancang untuk melindungi pembalap dari cedera parah saat terjadi kecelakaan. Karena fungsinya yang vital, wearpack ini memiliki harga yang sangat tinggi.
Saat seorang pembalap MotoGP mengalami kecelakaan, wearpack yang mereka kenakan seringkali mengalami kerusakan. Lantas, apa yang terjadi pada wearpack yang sudah tidak layak pakai ini?
Baca Juga: Dua Pembalapnya Tampil Buruk di MotoGP Inggris 2024, Aprilia Kenapa?
Ternyata, wearpack yang rusak tidak serta-merta dibuang. Tim sponsor wearpack, seperti Alpinestars, memiliki tim ahli yang siap memperbaiki setiap kerusakan. Mulai dari goresan kecil hingga kerusakan yang parah, semua akan diperbaiki dengan cermat.
Selain diperbaiki, wearpack yang rusak juga akan dianalisis untuk mengetahui penyebab kerusakan dan tingkat kekuatan benturan yang terjadi. Data ini sangat berharga untuk pengembangan wearpack generasi berikutnya.
Setelah diperbaiki, wearpack akan dikembalikan ke kondisi semula. Pembalap akan tetap mendapatkan perlindungan maksimal saat menggunakan wearpack yang telah diperbaiki ini.
Ada beberapa alasan mengapa wearpack yang rusak diperbaiki:
- Biaya: Membuat wearpack baru sangat mahal. Dengan memperbaiki wearpack yang rusak, tim balap dapat menghemat biaya.
- Data Riset: Setiap kerusakan pada wearpack mengandung data yang berharga untuk pengembangan teknologi proteksi yang lebih baik.
- Lingkungan: Memperbaiki wearpack juga merupakan bentuk kepedulian terhadap lingkungan, karena mengurangi produksi limbah.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pembalap, setiap pembalap MotoGP biasanya dibekali 5 set wearpack untuk setiap seri balapan. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, seperti cuaca yang tidak menentu atau kecelakaan yang tidak terhindarkan.
Baca Juga: Alami Masalah Musim Ini, MotoGP India Dipastikan Hadir 3 Tahun ke Depan