Suara.com - Kondisi ban jarang diperhatikan oleh pengendara mobil maupun motor. Padahal, komponen tersebut sangat penting.
Pengemudi harus memastikan ban selalu dalam kondisi prima dengan melakukan pemeriksaan rutin, khususnya di dinding dan telapak ban.
Menyadur dari Toyota Astra, Selain melihat tekanan udara dan ketebalan alur telapak ban, periksa apakah ada batu kecil alias kerikil menempel di area telapak ban mobil.
Sebab Kerikil Berbahaya Bagi Ban
Banyak yang tidak menyangka bahwa kerikil yang menempel di telapak ban cukup berbahaya. Pasalnya, kerikil yang menempel di alur ban dapat merobek karet permukaan ban jika dibiarkan.
Terlihat sepele, tapi saat ban mobil berputar, batu tersebut bisa menekan karet ban secara berulang-ulang selama perjalanan. Meskipun kecil, namun lambat laun sanggup merusak struktur karet ban, terutama jika ujung kerikilnya tajam.
Masalahnya, ketika batu kerikil yang menempel sampai mengenai belt atau serat kawat yang merupakan struktur ban mobil. Lambat laun akan terjadi proses oksidasi yang dapat membuat serat kawat ban berkarat.
Korosi dapat mudah terjadi karena ban mobil kerap terkena air, baik saat mencuci mobil, melewati genangan air, atau terkena hujan. Saat serat kawat menjadi berkarat, ban akan jauh lebih rapuh dan daya tahannya berkurang drastis.
Akumulasi tersebut membuat usia ban jadi pendek sehingga sangat berbahaya dari segi keselamatan. Kerusakan seperti ban pecah ketika digunakan bisa terjadi kapan saja tergantung kekuatan ban mobil Anda.
Baca Juga: Mitos Ban Mobil Bisa Kedaluwarsa, Ini yang Sebenarnya Terjadi
Bersihkan Kerikil dari Telapak Ban