Suara.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan akan meluncurkan mobil hybrid di Indonesia di sisa tahun 2024, meski pemerintah belum lama ini memastikan tidak akan memberikan insentif kepada mobil yang dipacu bahan bakar minyak dan listrik tersebut.
Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto, pada akhir pekan kemarin mengatakan bahwa pihaknya percaya diri membawa mobil hybrid karena pasarnya di Indonesia terus tumbuh.
"Kalau hybrid enggak dapat insentif, tapi kita lihat di situ ada peluang, mengapa tidak?" kata Suryo, sapaan akrab Francisus, di Jakarta.
Ia mengatakan saat ini pasar mobil hybrid di Indonesia sekitar tiga kali lipat dari pasar mobil listrik, sehingga cukup menjanjikan untuk Hyundai.
Baca Juga: Merek Lain Tak Bisa Pakai Lagi: Mengapa SPKLU Hyundai Kini Eksklusif?
Sebelum ini Astra International juga menguraikan bahwa 70 persen dari pasar mobil elektrifikasi di Indonesia dikuasai oleh mobil hybrid. Di Indonesia ada dua pemain besar mobil hybrid, Toyota dan Suzuki.
"Marketnya 1 banding 3. Kalo hybrid di situ marketnya sekitar tiga kali lipat, mengapa Hyundai tidak masuk," lanjut Suryo menegaskan.
Suryo mengatakan Hyundai akan meluncurkan tiga mobil baru di sisa 2024. Dari tiga mobil itu, satu akan berupa mobil listrik dan satu lagi adalah hybrid. Ia enggan menerangkan satu model yang terakhir.'
Belum diketahui mobil hybrid akan apa yang diboyong ke Indonesia. Tetapi ia tak menutup kemungkinan mobil itu akan dirakit di Tanah Air.
Peluncuran tiga mobil baru itu, lanjut Suryo, diharapkan bisa meningkatkan penjualan mobil Indonesia yang sedang terpuruk. Suryo mengatakan penjualan mobil nasional di 2024 diperkirakan di sekitar 900.000 unit saja.
Baca Juga: Hyundai Kebanjiran Pesanan di GIIAS 2024, Stargazer Paling Diminati