Suara.com - Aliansi baru di industri otomotif Jepang tengah menjadi sorotan. Belum lama ini, Honda, Mitsubishi, dan Nissan resmi menjalin kerja sama untuk mengembangkan kendaraan listrik dan perangkat lunak.
Ketiganya berharap sinergi ini dapat memangkas biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas.
Namun, di balik layar, mantan bos besar Nissan, Carlos Ghosn, punya pandangan berbeda.
Ia berspekulasi bahwa bisa jadi kerja sama tersebut adalah "penyamaran" dengan tujuan di luar dugaan.
"Kerja sama" cuma pengalihan isu?
Ghosn, yang memiliki pengalaman panjang dalam industri otomotif, melihat adanya potensi pengambilalihan dalam kerja sama ini.
Menurutnya, aliansi tersebut justru menjadi kedok bagi Honda untuk mengambil kendali penuh atas Nissan dan Mitsubishi.
Argumen Ghosn cukup berbobot. Menurut laporan Carscoops, Ghosn melihat bahwa dalam sebuah kolaborasi, salah satu pihak cenderung memegang peran dominan.
Dalam hal ini, Honda berpotensi menjadi pemimpin yang menentukan arah pengembangan produk dan strategi bisnis.
Baca Juga: Dulunya Bak Minyak dan Air, Kini Honda Jalin Kerja Sama dengan Yamaha: Ini 4 Faktanya
Bukan perkara mudah