Pengalihan Isu? Mantan Bos Ungkap Spekulasi Kerja Sama Trio Honda-Nissan-Mitsubishi: Ini 4 Faktanya

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Minggu, 11 Agustus 2024 | 12:43 WIB
Pengalihan Isu? Mantan Bos Ungkap Spekulasi Kerja Sama Trio Honda-Nissan-Mitsubishi: Ini 4 Faktanya
Logo aliansi Mitsubishi, Honda dan Nissan. (Kolase: Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Aliansi baru di industri otomotif Jepang tengah menjadi sorotan. Belum lama ini, Honda, Mitsubishi, dan Nissan resmi menjalin kerja sama untuk mengembangkan kendaraan listrik dan perangkat lunak.

Ketiganya berharap sinergi ini dapat memangkas biaya produksi dan meningkatkan profitabilitas.

Namun, di balik layar, mantan bos besar Nissan, Carlos Ghosn, punya pandangan berbeda.

Ia berspekulasi bahwa bisa jadi kerja sama tersebut adalah "penyamaran" dengan tujuan di luar dugaan.

Baca Juga: Dulunya Bak Minyak dan Air, Kini Honda Jalin Kerja Sama dengan Yamaha: Ini 4 Faktanya

"Kerja sama" cuma pengalihan isu?

Ghosn, yang memiliki pengalaman panjang dalam industri otomotif, melihat adanya potensi pengambilalihan dalam kerja sama ini.

Menurutnya, aliansi tersebut justru menjadi kedok bagi Honda untuk mengambil kendali penuh atas Nissan dan Mitsubishi.

Argumen Ghosn cukup berbobot. Menurut laporan Carscoops, Ghosn melihat bahwa dalam sebuah kolaborasi, salah satu pihak cenderung memegang peran dominan.

Dalam hal ini, Honda berpotensi menjadi pemimpin yang menentukan arah pengembangan produk dan strategi bisnis.

Baca Juga: Apa Itu Mobil Hybrid? Hyundai Bakal Rilis Model Baru Tahun Ini

Bukan perkara mudah

Ghosn juga mengingatkan bahwa membangun sinergi antara tiga perusahaan besar bukanlah perkara mudah.

Tantangan terbesar terletak pada penentuan peran masing-masing, pembagian kerja, dan pengorbanan identitas merek.

Sepak terjang Ghosn

Meskipun Ghosn saat ini berstatus buron, pengalamannya dalam memimpin aliansi Renault-Nissan-Mitsubishi membuatnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang dinamika industri otomotif.

Pernyataannya ini tentu saja memicu spekulasi dan pertanyaan besar tentang masa depan dari ketiga perusahaan tersebut.

Pagar betis dari Jepang

Di saat raksasa otomotif Jepang lainnya, Toyota, memutuskan untuk fokus di ranah kendaraan hidrogen dan hybrid, praktis gempuran dari mobil listrik China akan susah dibendung.

Sebelumnya, Honda sudah berkolaborasi dengan produsen elektronik ternama, Sony. Ditambah dengan adanya Nissan dan Mitsubishi, bisa jadi perusahaan raksasa Negeri Samurai inilah yang akan menjadi pagar betis untuk meredam gempuran dari brand-brand Tiongkok.

Apakah ini benar-benar sebuah pengambilalihan terselubung? Waktu akan menjawabnya. Namun, satu hal yang pasti, persaingan di industri otomotif, terutama dalam era kendaraan listrik, semakin memanas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI