Suara.com - Uji emisi kendaraan bermotor kini menjadi hal yang wajib dilakukan, terutama di kota-kota besar. Tujuannya jelas: menjaga kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Tapi, apa sebenarnya yang diperiksa saat kendaraan kita menjalani uji emisi? Yuk, kita bahas lebih lanjut.
Apa Itu Uji Emisi?
Dilansir dari Daihatsu Indonesia, uji emisi adalah proses pemeriksaan kadar polutan yang terkandung dalam gas buang kendaraan bermotor. Polutan-polutan ini, seperti karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), hidrokarbon (HC), dan partikulat, sangat berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Apa Saja yang Diperiksa Saat Uji Emisi?
Baca Juga: Etika Berkendara Mobil Saat Berada di Bundaran, Jangan Sampai Memotong Jalan
Saat menjalani uji emisi, teknisi akan mengukur kadar polutan-polutan tersebut. Alat khusus akan menganalisis gas buang kendaraan dan membandingkannya dengan standar emisi yang telah ditetapkan. Standar emisi ini berbeda-beda, tergantung pada jenis kendaraan (bensin atau diesel), tahun pembuatan, dan kapasitas mesin.
Menurut Pergub (Peraturan Gubernur) DKI Jakarta No. 31 Th. 2008 mengenai Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor, ada syarat yang perlu dipenuhi oleh kendaraan bermotor jika ingin lulus cek uji emisi. Adapun syaratnya sebagai berikut.
- Mobil bensin yang di produksi di bawah tahun 2007 memiliki standar CO2 di bawah 30% dan HC maksimum 700 ppm.
- Mobil bensin yang di produksi di atas tahun 2007 memiliki standar CO2 di bawah 1,5% dan HC maksimum 200 ppm.
- Mobil dengan bahan bakar diesel yang di produksi di bawah tahun 2010 dan bobot kendaraan di bawah 3,5 ton harus memiliki kadar timbal atau opasitas sebesar 50%.
- Mobil dengan bahan bakar diesel yang di produksi di atas tahun 2010 dan bobot kendaraan seberat 3,5 ton harus memiliki kadar timbal atau opasitas sebesar 40%.
Mengapa Uji Emisi Penting?
Uji emisi memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kualitas udara dan lingkungan. Beberapa alasan mengapa uji emisi perlu dilakukan adalah:
- Mencegah Polusi Udara: Dengan mengurangi kadar polutan di udara, kita dapat mencegah terjadinya berbagai masalah kesehatan seperti penyakit pernapasan, alergi, dan penyakit jantung.
- Melindungi Lingkungan: Polusi udara dapat merusak lapisan ozon dan menyebabkan pemanasan global. Uji emisi membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
- Mendorong Penggunaan Teknologi Ramah Lingkungan: Uji emisi mendorong produsen kendaraan untuk mengembangkan teknologi yang lebih ramah lingkungan.
Apa yang Terjadi Jika Kendaraan Tidak Lolos Uji Emisi?
Baca Juga: Kecelakaan Mobil Terguling, Ternyata Pemicunya dari Pengemudi Sendiri, Ini yang Harus Dicegah
Jika kendaraan tidak lolos uji emisi, artinya kadar polutan dalam gas buang melebihi batas yang diizinkan. Pemilik mobil akan diminta untuk memperbaiki kendaraannya sebelum dapat melakukan uji emisi ulang.
Tips Agar Kendaraan Lolos Uji Emisi
- Perawatan Berkala: Lakukan perawatan kendaraan secara rutin sesuai jadwal yang dianjurkan.
- Gunakan Bahan Bakar Berkualitas: Gunakan bahan bakar dengan kualitas yang baik sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
- Periksa Sistem Pembuangan: Pastikan sistem pembuangan kendaraan dalam kondisi baik dan tidak ada kebocoran.
Uji emisi adalah langkah penting untuk menjaga kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Dengan memahami apa saja yang diperiksa saat uji emisi, kita dapat lebih peduli terhadap lingkungan dan memastikan kendaraan kita selalu dalam kondisi prima.