Setelah Indonesia Kena Prank, Kini Tesla Bikin Gigit Jari Thailand

Sabtu, 10 Agustus 2024 | 08:41 WIB
Setelah Indonesia Kena Prank, Kini Tesla Bikin Gigit Jari Thailand
Ilustrasi mobil Tesla. (Unsplash/Vlad Tchompalov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tesla, perusahaan otomotif listrik terkemuka dunia, telah membuat keputusan strategis untuk menunda rencana pembangunan pabrik di Asia Tenggara. Setelah sebelumnya Indonesia di-PHP, Thailand pun juga kena prank.

Thailand tak akan menjadi target pembangunan pabrik Tesla. Keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap strategi investasi globalnya.

Alih-alih membangun pabrik baru, Tesla saat ini lebih memprioritaskan pengembangan infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik. Hal ini sejalan dengan visi perusahaan untuk mempercepat transisi menuju energi bersih dan membuat kendaraan listrik lebih mudah diakses oleh masyarakat.

"Tesla saat ini hanya membahas stasiun pengisian daya," ungkap media Thailand, The Nation Thailand.

Baca Juga: Pemimpin Daerah Awards 2024: Inspirasi Menuju Visi Indonesia Emas 2045

"Tesla saat ini hanya membahas stasiun pengisian daya, dengan rencana pabrik yang ditangguhkan tidak hanya di Thailand tetapi di seluruh dunia. Mereka tidak melanjutkan di Malaysia, Indonesia, atau di mana pun kecuali China, Amerika, dan Jerman," kata sumber tersebut.

Keputusan Tesla untuk menunda investasi di Thailand menunjukkan bahwa perusahaan ingin memastikan ekosistem kendaraan listrik yang lebih lengkap sebelum memperluas produksi. Dengan fokus pada pengembangan infrastruktur pengisian daya, Tesla berharap dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kendaraan listrik dan mempercepat adopsi teknologi ini di berbagai negara.

Pabrik Tesla yang tengah beroperasi (Tesla)
Pabrik Tesla yang tengah beroperasi (Tesla)

Keputusan Tesla ini tentu saja memiliki implikasi bagi Thailand. Sebagai salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan potensi pasar kendaraan listrik yang besar, Thailand telah berupaya menarik investasi dari produsen kendaraan listrik dunia. Namun, penundaan investasi Tesla ini menunjukkan bahwa persaingan untuk menarik investasi di sektor kendaraan listrik masih sangat ketat.

Meskipun Tesla menunda investasinya di Thailand, hal ini tidak berarti bahwa masa depan kendaraan listrik di negara tersebut suram. Pemerintah Thailand telah menetapkan target ambisius untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik dan telah memberikan berbagai insentif untuk mendorong adopsi teknologi ini.

Dengan semakin banyaknya pemain yang masuk ke pasar kendaraan listrik di Thailand, diharapkan dapat mendorong persaingan yang sehat dan mempercepat pengembangan infrastruktur pengisian daya.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Grup Bangga Bisa Berkontribusi Pada Pembinaan dan Pengembangan Atlet Angkat Besi Nasional

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI