Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan tidak ada perubahan kebijakan terkait industri otomotif.
Dengan demikian, secara tidak langsung Menko Airlangga memberi isyarat bahwa tidak akan ada insentif untuk mobil hybrid.
"Maka untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan dan tambahan lain," ujar Airlangga di sela Konferensi Pertumbuhan Ekonomi Q2 2024, dikutip Rabu (7/8/2024).
Lebih lanjut, Menko Airlangga mengungkapkan, penjualan mobil hybrid saat ini sudah berjalan baik dengan sistem yang ada.
Oleh karena itu, pemerintah merasa tidak perlu adanya kebijakan baru untuk kendaraan jenis tersebut.
"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid hampir dua kali penjualan BEV. Jadi sebenarnya product hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," katanya.
Sebelumnya wacana insentif mobil hybrid disambut positif dari para pelaku industri otomotif.
Bahkan menurut PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), insentif dari pemerintah mampu merangsang penjualan mobil hybrid di Indonesia.
"Secara efek (insentif mobil hybrid) mungkin bisa merangsang pasar sama seperti waktu pemerintah kasih insentif untuk MPV dan SUV dengan local purchase pada tahun 2022," ujar Harold Donnel selaku Head of Brand Development & Marketing Research 4W PT SIS, saat berbincang dengan Suara.com.
Baca Juga: Fitur Autopilot Tesla Bikin Geger, Satu Keluarga Ajukan Gugatan
Sementara itu Direktur Pemasaran PT Astra Honda Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya tentu mendukung Pemerintah menuju Net Zero Carbon 2060 serta mempercepat peralihan penggunaan mesin pembakaran internal (ICE) menuju teknologi yang lebih ramah lingkungan.