Suara.com - Belajar mengemudi terkadang menjadi hambatan seseorang di Jalan Raya. Hal itu terjadi karena pengemudi belum mahir, hingga akhirnya menimbulkan kemacetan.
Menyetir di jalan bagi yang masih belajar terkadang dianggap menganggap lumrah. Namun hal itu masih belum disarankan.
Menyadur dari Toyota Astra, ada tahapan seseorang yang latihan mengemudi mobil boleh belajar ke jalan umum. Pengemudi yang baru mau belajar mobil harus melewati beberapa step supaya siap menghadapi semua masalah yang berpotensi timbul.
1. Belajar di Lembaga Kursus
Baca Juga: Jaga Keamanan dan Ketertiban, Ini 2 Kegiatan Dilarang di Jalan Raya Saat Ramadan
Calon pengendara sebaiknya berlatih di lembaga kursus mengemudi mobil terakreditasi supaya didampingi instruktur yang kompeten. Sebab, risiko belajar mengemudi sangat besar, baik bagi diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya. Selain instruktur yang kompeten, mobil milik lembaga kursus menyetir telah dilengkapi rem darurat di sisi penumpang. Sehingga ketika ada kemungkinan masalah seperti akan menabrak kendaraan lain, instruktur dapat melakukan langkah pencegahan.
Dengan mobil latihan dan instruktur yang kompeten, kemungkinan kecelakaan bisa ditekan. Selain itu, mobil latihan mengemudi dilengkapi stiker peringatan agar pengendara lain paham ada pengemudi pemula sedang belajar.
Dalam tahap awal ini, pengemudi pemula harus benar-benar matang dan penguji harus yakin bahwa anak muridnya sudah siap diberi tanggungjawab mengemudi di jalan. Kebiasaan orang Indonesia ‘learning by doing’ tidak dianjurkan karena peserta latihan belum mengerti dasar-dasar menyetir.
2. Asah Skill Berkendara
Skill berkendara juga perlu diasah dengan menerapkan metode yang benar sejak awal. Itulah mengapa wajib ada instruktur yang kompeten dalam mendidik cara berkendara. Termasuk mempelajari rambu dan marka jalan, aturan-aturan lalu lintas, serta etika berkendara demi keamanan semua pihak.
Baca Juga: Ribuan Spanduk dan Poster Caleg di Kramat Jati Ditertibkan
3. Menjaga Etika
Etika mengemudi yang wajib dipelajari seperti tidak membunyikan klakson sembarangan, etika pindah lajur, etika saat berada di persimpangan, mendahului dengan cara yang aman, parkir paralel dan seri, timing menyalakan lampu hazard, dan lainnya.
Hal ini juga berlaku bagi pengemudi yang ingin berkendara dengan mobil transmisi berbeda dari yang biasa digunakan. Seperti pengemudi mobil manual yang ingin belajar mobil matik, ataupun sebaliknya. Pahami perbedaannya dan cara mengendalikannya, baru latihan mengemudi di jalan.