Suara.com - Perayaan Hari Ulang Tahun ke-79 Republik Indonesia di Ibu Kota Nusantara (IKN) mendorong lonjakan permintaan terhadap jasa sewa mobil.
Untuk memenuhi kebutuhan akan transportasi para tamu negara dan VVIP, pemerintah telah menyewa sebanyak 1.000 unit mobil.
Alhasil, harga sewa mobil di Kalimantan Timur, khususnya di sekitar IKN, mengalami kenaikan yang signifikan.
"Kami dan Kemensetneg tanda tangani nota kesepahaman pengadaan 1.000 unit mobil untuk perayaan kemerdekaan," ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Asosiasi Pengusaha Rental Mobil Daerah Indonesia (Asperda) Kalimantan Timur Damun Kiswanto di Kota Balikpapan, Provinsi Kaltim, dilansir dari Antaranews.
Baca Juga: Hunian Hotel Mewah Di Kaltim Penuh Selama Bulan Juni, Kemenpar: Karena IKN
"Permintaan pengadaan mobil dari Kemensetneg itu sekitar 1.000 unit, dan sudah dibayar uang muka 50 persen dari nilai kontrak," tambahnya.
Ia pun mengungkapkan jika unit mobil yang dipakai untuk perayaan IKN tak hanya dipasok dari Kalimantan Timur saja, tetapi di beberapa kota di Indonesia juga akan memasok mulai dari Jakarta hingga Palu.
"Unit mobil didatangkan dari Surabaya, Jakarta, Sidoarjo, Semarang, Solo, Makassar, Bali, dan Palu, dan diperjalanan menuju Kaltim," jelasnya.
Toyota Alphard Jadi Incaran, Harganya Tembus Rp25 Juta Per Hari
Salah satu jenis mobil yang paling banyak dicari adalah Toyota Alphard. Mobil mewah ini menjadi pilihan populer bagi para tamu VVIP. Akibat tingginya permintaan, harga sewa Toyota Alphard di IKN melonjak drastis hingga mencapai Rp25 juta per hari.
Baca Juga: Takut Santet di IKN? Alimuddin: Zaman Now, ASN Tak Perlu Khawatir Pindah ke Kalimantan
Harga sewa mobil normal untuk Fortuner sekitar Rp2,5 juta per hari, dan saat ini menjadi Rp5 juta per hari. Kemudian Hi-Ace Rp3,5 juta per menjadi Rp15 juta per hari.
Bahkan untuk Alphard yang biasanya Rp7 juta per hari naik cukup signifikan menjadi Rp25 juta per hari.
Lonjakan permintaan terhadap jasa sewa mobil memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal di Kalimantan Timur. Para pengusaha rental mobil mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari kenaikan harga sewa.
Namun, di sisi lain, kenaikan harga ini juga berpotensi membebani anggaran pemerintah dan dapat menghambat mobilitas masyarakat umum.