Toyota Dituduh Monopoli Pasar Hidrogen, Pemilik Mirai Meradang

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Minggu, 04 Agustus 2024 | 11:43 WIB
Toyota Dituduh Monopoli Pasar Hidrogen, Pemilik Mirai Meradang
All-New Toyota Mirai adalah generasi kedua Toyota Mirai (2014) [Toyota Global].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Toyota, sang pionir mobil hidrogen dengan model Mirai-nya, kini tengah menghadapi masalah serius. Sejumlah pihak menggugat Toyota dengan tuduhan melakukan praktik bisnis anti persaingan untuk memonopoli pasar hidrogen di California.

Gugatan tersebut diajukan oleh sekelompok warga California yang merasa dirugikan oleh tindakan Toyota. Mereka menuduh Toyota menggunakan pengaruhnya untuk menutup salah satu stasiun pengisian hidrogen yang dibangun oleh California State University, Los Angeles.

Laporan Carscoops memaparkan bahwa stasiun pengisian hidrogen ini dibangun dengan dana pemerintah, namun gagal beroperasi karena adanya hambatan birokrasi yang diduga dibuat oleh Toyota.

Toyota dituduh menerapkan standar yang ketat terhadap stasiun pengisian hidrogen tersebut, sehingga tidak bisa beroperasi meskipun telah memenuhi semua peraturan pemerintah lainnya.

Baca Juga: Ekspor Mobil Turun, Toyota Masih Mendominasi

Selain itu, Toyota juga dicurigai menghapus informasi tentang stasiun pengisian hidrogen tersebut dari situs web Hydrogen Fuel Cell Partnership, sebuah organisasi yang didominasi oleh Toyota.

Salah satu alasan Toyota diduga melakukan tindakan ini adalah karena stasiun pengisian hidrogen tersebut menggunakan sumber hidrogen yang berbeda dari Toyota.

Stasiun tersebut menggunakan air sebagai sumber hidrogen, sedangkan Toyota menggunakan sumber hidrogen dari bahan bakar fosil.

Penampang melintang atau cross section  Toyota Mirai berbahan hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di xEV Center milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024) [ANTARA/Lia Wanadriani Santosa]
Penampang melintang atau cross section Toyota Mirai berbahan hidrogen atau Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di xEV Center milik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) di Karawang, Jawa Barat, Senin (22/1/2024) [ANTARA/Lia Wanadriani Santosa]

Pemilik Mirai Merasa Ditipu

Selain gugatan terkait monopoli pasar hidrogen, Toyota juga menghadapi gugatan dari para pemilik mobil Mirai. Para pemilik mengeluhkan berbagai masalah, termasuk kekurangan stasiun pengisian hidrogen, harga hidrogen yang sangat tinggi, dan jangkauan mobil yang tidak sesuai dengan klaim pabrik.

Baca Juga: Tesla Model Y "Juniper", Bocoran Desain Baru Mobil Listrik Terlaris

Toyota bahkan memberikan kartu bahan bakar senilai $15.000 kepada pembeli Mirai dengan janji mendapatkan bahan bakar gratis selama lima tahun. Namun, karena mahalnya harga hidrogen, kartu tersebut tidak bisa digunakan sesuai dengan yang dijanjikan.

Akibat berbagai masalah tersebut, nilai jual kembali mobil Mirai sangat rendah. Bahkan, Toyota pernah menawarkan diskon hingga $40.000 untuk mobil Mirai.

Kasus ini menimbulkan pertanyaan tentang masa depan kendaraan bertenaga hidrogen. Jika terbukti bersalah, tindakan Toyota bisa merusak kepercayaan konsumen terhadap teknologi ini.

Selain itu, hal ini juga bisa menghambat pengembangan infrastruktur pengisian hidrogen yang diperlukan untuk mendukung pertumbuhan kendaraan bertenaga hidrogen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI