Suara.com - Pabrikan mobil listrik ternama, Tesla, kembali membuat heboh industri otomotif dengan mengumumkan recall terhadap jutaan kendaraan mereka. Kali ini, masalahnya terletak pada perangkat lunak yang mengatur sistem penguncian kap mesin.
Dilaporkan oleh NHTSA lewat Carbuzz, perangkat lunak tersebut berpotensi gagal mendeteksi jika kap mesin tidak terkunci dengan benar.
Jika hal ini terjadi saat kendaraan sedang melaju, kap mesin bisa terbuka secara tiba-tiba dan menghalangi pandangan pengemudi. Tentu saja, situasi ini sangat berbahaya dan berpotensi menyebabkan kecelakaan.
Recall kali ini mencakup hampir seluruh jajaran kendaraan Tesla, mulai dari Model 3, Model S, Model X, hingga Model Y. Hanya Cybertruck yang luput dari masalah ini. Jumlah kendaraan yang terdampak mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan, yaitu sekitar 1.8 juta unit.
Baca Juga: Harga Mulai Rp300 Jutaan! Ini Daftar Lengkap Mobil Listrik di Indonesia
Tesla pertama kali menyadari adanya masalah ini setelah menerima laporan dari pelanggan di Tiongkok. Mereka mengeluhkan kejadian di mana kap mesin mobil mereka terbuka secara tiba-tiba tanpa sebab yang jelas.
Setelah dilakukan penyelidikan, ditemukan bahwa akar masalahnya terletak pada deformasi pada sakelar kait kap mesin.
Meskipun jumlah kendaraan yang terdampak sangat besar, Tesla memiliki solusi yang cukup efisien untuk mengatasi masalah ini.
Mereka meluncurkan pembaruan perangkat lunak over-the-air (OTA) yang dapat memperbaiki masalah pada sistem penguncian kap mesin.
Dengan update software ini, kendaraan Tesla kini dapat mendeteksi jika kap mesin tidak tertutup rapat dan akan memberikan notifikasi kepada pengemudi.
Baca Juga: RI Bakal Punya Fasilitas Pengujian Baterai Kendaraan Listrik
Ini bukan kali pertama Tesla melakukan recall dalam beberapa bulan terakhir. Sebelumnya, mereka juga pernah menarik kembali ratusan ribu kendaraan karena berbagai masalah, seperti font peringatan darurat yang terlalu kecil dan kerusakan pada peringatan sabuk pengaman.