Suara.com - Mitsubishi Motor siap bergabung dengan aliansi Honda Motor dan Nissan Motor. Tiga raksasa otomotif Jepang ini akan bersama-sama mengembangkan mobil listrik.
Tiga perusahaan ini, yang penjualan mobilnya jika ditotal mencapai 8 juta unit per tahun, akan bersaing dengan aliansi lain yang dipimpin oleh Toyota. Aliansi Toyota ini, yang di dalamnya ada Suzuki, Mazda, dan Subaru, memproduksi sekitar 16 juta unit per tahun.
Seperti diwartakan Nikkei Asia, Senin (29/7/2024), aliansi Mitsubishi, Honda dan Nissan itu akan bekerja sama di berbagai bidang, termasuk salah satunya adalah standardisasi software untuk EV.
Pabrikan-pabrikan mobil Jepang kini berkongsi untuk mempercepat pengembangan mobil listrik, yang dikuasai oleh merek-merek China dan Tesla dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Rifat Sungkar: Pengemudi Perempuan Lebih Agresif di Jalan
Dari China ada nama besar BYD yang sejak tahun lalu menjadi produsen mobil listrik terbesar di dunia. Mobil-mobil China semakin laku di pasar dunia berkat kualitasnya yang tinggi serta teknologinya yang maju.
Di Jepang sendiri, selain pabrikan mobil, Sony yang punya nama besar di sektor teknologi juga sudah masuk ke industri otomotif dengan menggandeng Honda.
Di pasar Asia Tenggara sendiri, merek-merek China sudah merangsek dengan agresif. Di Thailand misalnya, pabrikan-pabrikan China seperti BYD, Chery dan AION masuk dengan mobil listrik canggih dan murah, sehingga membuat merek-merek Jepang yang tadinya mapan merasa terdesak.
Belum lama ini Suzuki, Subaru dan Honda mengumumkan akan menutup pabrik mereka di Thailand, produsen serta salah satu pasar mobil terbesar di Asia Tenggara, mulai 2025 mendatang.
Sementara di Indonesia Wuling, MG, Chery, dan BYD sudah mulai menggebrak dengan mobil listrik murah. Teranyar, BYD meluncurkan MPV listrik pertama M6 di GIIAS 2024 dengan harga di bawah Rp 400 juta.
Baca Juga: Interior Mewah, Fitur Lengkap: All New Triton Hadirkan Pengalaman Berkendara Premium