Berwisata Sambil Nostalgia, Kunjungi Pabrik Mobil Klasik 'Tuksedo' di Bali

Muhammad Yunus Suara.Com
Minggu, 28 Juli 2024 | 13:23 WIB
Berwisata Sambil Nostalgia, Kunjungi Pabrik Mobil Klasik 'Tuksedo' di Bali
Ilustrasi: Koleksi Mobil Klasik Museum Tumurun yang Dikelola Bos Pabrik Tekstil Sritex. (Dok. Museum Tumurun)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pabrik mobil klasik buatan tangan, Tuksedo di Desa Ketewel, Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, berpotensi masuk daftar tujuan wisata baru bidang otomotif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Wonderful Indonesia.

"Kami menonjolkan keunikan dan kreativitas dan Kemenparekraf tertarik menjadikan kami co-brading Wonderful Indonesia," kata Direktur Tuksedo Studio Laksmana Gusti Handoko di Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu 27 Juli 2024.

Menurut dia, melalui program itu pihaknya memiliki peluang lebih besar untuk edukasi industri kreatif bidang otomotif klasik kepada masyarakat termasuk pelajar dan mahasiswa, selain menambah warna pariwisata di Bali dan pengenalan produk mobil antik.

Pengunjung mengamati rangka mobil klasik produksi pabrik buatan tangan Tuksedo di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (10/5/2024) [Suara.com/ANTARA]
Pengunjung mengamati rangka mobil klasik produksi pabrik buatan tangan Tuksedo di Desa Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Bali, Jumat (10/5/2024) [Suara.com/ANTARA]

Gusti menambahkan selama ini pihaknya sudah menerima kunjungan termasuk pelajar sekolah hingga perguruan tinggi tanpa dipungut bayaran untuk melihat studio pembuatan mobil klasik dunia keluaran tahun 1950-an hingga 1960-an.

Baca Juga: Honda Serius Garap Mobil Listrik, Kurangi Produksi Mobil Bensin di China

Saat ini, apabila melakukan kunjungan, pemberitahuan dapat disampaikan melalui media sosial yang dikelola pabrik replika mobil antik tersebut.

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Ni Made Ayu Marthini dalam kesempatan terpisah menjelaskan pihaknya menawarkan kepada pabrik mobil klasik itu untuk menjadi mitra Wonderful Indonesia.

"Mereka produksi buatan tangan, itu unik. Kalau berkunjung ke pabrik mobil biasa itu mungkin kurang menarik, tapi ini khusus, sehingga sangat potensial menjadi destinasi wisata untuk melihat sekaligus edukasi," ujarnya saat dihubungi dari Denpasar.

Ia menjelaskan dengan menjadi mitra Wonderful Indonesia, pihaknya ikut mempromosikan usaha tersebut dan pelaku usaha juga mempromosikan pariwisata dan ekonomi kreatif tanah air.

Dengan demikian, logo pariwisata Indonesia itu tetap berada dalam ingatan masyarakat dalam negeri dan wisatawan mancanegara.

Baca Juga: Naik Yaris tapi Belagu! Fanny Soegi Diduga Sindir Pedas Anaknya Erintuah Damanik, Hakim Kasus Ronald Tannur

Sejak 2021 hingga Juli 2024 sebanyak 20 unit kendaraan yang sudah tidak ada di pasaran internasional, diproduksi kembali di studio tersebut.

Untuk satu unit mobil klasik diproduksi selama 12 bulan yang sekitar 90 persen bahannya menggunakan produk dalam negeri kecuali mesin, dengan didukung sekitar 80 orang tenaga kerja sekaligus pekerja seni sektor otomotif dari Bali.

Tercatat ada sekitar 100 unit antrean yang berasal dari pecinta mobil klasik sejumlah negara di Timur Tengah, Amerika Serikat, dan beberapa negara di Eropa berminat memesan mobil.

Namun, produksi dan pengiriman untuk pemesanan konsumen internasional belum dapat dilakukan ke luar negeri karena perlu menyesuaikan dengan aturan ekspor.

Pasalnya, untuk menjual ke luar negeri, tidak diperkenankan menggunakan sesuai merek kendaraan yang direproduksi itu, tapi menggunakan nama pabrik miliknya.

Rencananya, Tuksedo mengadakan pameran tunggal pada 12-18 Agustus 2024 di Mal Pondok Indah, Jakarta Selatan, dengan menampilkan sembilan mobil klasik yang sudah laku dengan kisaran harga per unit mencapai Rp4-5 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI