Honda Serius Garap Mobil Listrik, Kurangi Produksi Mobil Bensin di China

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 27 Juli 2024 | 18:53 WIB
Honda Serius Garap Mobil Listrik, Kurangi Produksi Mobil Bensin di China
Honda e: mobil listrik Honda tengah diisi ulang atau recharging. Sebagai ilustrasi [Honda].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri otomotif global sedang mengalami transformasi besar menuju era kendaraan listrik. Honda menjadi salah satu pabrikan yang menunjukkan keseriusannya dalam menghadapi perubahan ini. Terbaru, mereka mengumumkan akan memangkas produksi mobil bensin di China hingga 290.000 unit per tahun.

Laporan dari Arena EV memaparkan bahwa keputusan ini diambil seiring dengan upaya Honda untuk memperkuat posisi mereka di pasar mobil listrik China yang sedang berkembang pesat. Pabrikan asal Jepang ini akan meningkatkan investasi pada kendaraan listrik dengan mendirikan pabrik baru di China.

Honda memiliki tujuh lini produksi di China dengan total kapasitas produksi mencapai 1,49 juta unit per tahun. Namun, dua pabrik patungan mereka, GAC Honda dan Dongfeng Honda, akan mengurangi kapasitas produksi masing-masing sebesar 50.000 unit dan 240.000 unit. Hal ini akan mengurangi total kapasitas produksi Honda di China menjadi 1,2 juta unit per tahun.

Afeela, mobil listrik canggih hasil kerjasama Honda dan Sony (Carscoops)
Afeela, mobil listrik canggih hasil kerjasama Honda dan Sony (Carscoops)

Tantangan dari Pabrikan Mobil Listrik Lokal

Baca Juga: Pabrik Mobil Listrik GAC AION Segera Beroperasi di Karawang

Keputusan Honda ini diambil sebagai respons terhadap persaingan ketat dari pabrikan mobil listrik lokal China. Mobil listrik buatan China semakin populer karena menawarkan harga yang kompetitif dan fitur canggih. Hal ini membuat penjualan Honda di China menurun 21,48% pada semester pertama tahun 2024.

Keputusan Honda untuk mengurangi produksi mobil bensin merupakan langkah berani. Jika berhasil, Honda bisa menjadi pemimpin pasar mobil listrik di China. Namun, jika tidak berhasil, langkah ini bisa berdampak negatif pada kinerja keuangan perusahaan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI