Suara.com - Para penggemar motor gede (moge) pasti familiar dengan transmisi kopling ganda (DCT) yang diandalkan Honda pada beberapa produk mereka.
Namun, sepertinya pabrikan lain mulai melirik opsi transmisi yang berbeda. BMW, Yamaha, dan KTM dikabarkan tengah menyiapkan motor dengan transmisi semi-otomatis!
Berbeda dengan DCT yang sepenuhnya otomatis atau perpindahan gigi manual melalui tombol, transmisi semi-otomatis menawarkan perpaduan keduanya.
Anda bisa memilih untuk membiarkan motor yang 'memindahkan gigi' atau tetap merasakan sensasi perpindahan gigi manual.
Baca Juga: Airbag Takata Menghantui, BMW Recall Hampir Setengah Juta Mobil
BMW R1300 GS Adventure Jadi yang Pertama?
BMW Motorrad menjadi pabrikan pertama yang resmi mengumumkan penggunaan transmisi semi-otomatis, yang mereka sebut sebagai Automated Shift Assistant (ASA). Rencananya, fitur ini akan hadir perdana pada model R1300 GS Adventure mulai tahun 2025.
Menariknya, BMW tidak menutup kemungkinan untuk menyematkan ASA pada model lain di masa depan.
"Keluarga mesin 1250 series pasti akan digantikan oleh generasi 1300 berikutnya, dan dipastikan mereka akan memiliki sistem ini," ujar Reiner Fings, Product Manager untuk model GS, seperti dikutip dari Visordown.
Fings juga mengisyaratkan penggunaan ASA pada model lain di luar mesin boxer. "Bisa jadi ke depannya fitur ini akan hadir pada motor dua silinder dan bahkan empat silinder," ungkapnya.
Baca Juga: Honda Siapkan Kejutan Baru, Motor 6 Silinder yang Bakal Bikin Geger Geden
Menurutnya, meski butuh adaptasi pada girboks standar, penggunaan ASA di masa depan sangatlah menarik.
Kenapa Tak Ikuti Jejak Honda dengan DCT?
Menurut Fings, "Para pengendara motor biasanya konservatif." Ia berpendapat bahwa meskipun fitur otomatis menawarkan kemudahan, banyak pengendara yang lebih menyukai sensasi perpindahan gigi manual.
"Dengan ASA, Anda tetap bisa merasakan perpindahan gigi, baik secara otomatis maupun manual. Berbeda dengan sistem lain yang terkesan 'seamless' atau tanpa jeda," jelasnya.
BMW memprediksi sistem ASA akan digemari oleh para penggunanya. "Awalnya kami perkirakan sekitar 50% pengguna akan memilih fitur ini. Namun, melihat antusiasme yang kami terima, angkanya bisa lebih tinggi," pungkas Fings.