Suara.com - Ian Cameron, mantan kepala desain Rolls-Royce, ditemukan tewas setelah ditusuk di kediamannya di Herrsching, Jerman, pada 12 Juli lalu. Motif penyerangan masih menjadi misteri.
Pihak berwenang menemukan kabel sistem kamera keamanan di rumah mewah Cameron senilai $3 juta itu telah diputus. Cameron dikenal memiliki koleksi mobil bernilai tinggi di rumahnya.
Istri Cameron berhasil melarikan diri ke rumah tetangga dan menghubungi polisi. Petugas segera melakukan pengejaran terhadap pelaku, yang digambarkan memiliki tinggi sekitar 175 cm, mengenakan celana panjang berwarna terang, dan memakai hoodie biru gelap.
Menurut laporan Carscoops, polisi menggunakan helikopter, anjing pelacak, dan tim penyelam untuk mencari petunjuk di sekitar lokasi kejadian, namun belum berhasil menemukan keberadaan pelaku.
Baca Juga: Strategi Jetour: SUV Bensin dan Hybrid Sebelum Mobil Listrik di Indonesia
Cameron memiliki karier panjang di dunia desain otomotif. Ia memulai perjalanan di Pininfarina pada tahun 1975, kemudian pindah ke Iveco dan BMW pada tahun 1992. Jejak kariernya tercatat sebagai Direktur Desain di Rolls-Royce dari tahun 1999 hingga 2012.
Cameron berkontribusi besar pada desain BMW E46 3-Series, BMW Z8, Rolls-Royce Phantom, dan Rolls-Royce Ghost.
Selain itu, ia juga berperan penting dalam perancangan Range Rover generasi ketiga dan menjalankan perusahaan konsultan desainnya sendiri, Ian Cameron Design Partners.
"Ian memainkan peranan penting dalam membentuk Rolls-Royce sejak pertama kali diakuisisi oleh BMW Group dan pindah ke Goodwood, West Sussex," kata Rolls-Royce dalam sebuah pernyataan.
"Ia menciptakan mobil-mobil kontemporer yang tetap selaras dengan warisan desain merek kami. Pikiran kami tertuju kepada keluarga dan teman-temannya."
Baca Juga: Enggan Kalah dengan Mobil, Kini Sabuk Pengaman Hadir untuk Pengendara Motor