Digasak Mobil China, Honda Tutup Pabrik

Cesar Uji Tawakal Suara.Com
Sabtu, 13 Juli 2024 | 17:19 WIB
Digasak Mobil China, Honda Tutup Pabrik
Honda CR-V Hybrid Jadi Varian Terlaris di Bulan Februari 2024. (Foto: HPM)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia otomotif digemparkan dengan kabar penutupan pabrik Honda di provinsi Ayutthaya, Thailand, yang dijadwalkan tahun depan.

Keputusan ini diambil Honda sebagai respons atas tekanan pasar yang cukup berat dalam beberapa tahun terakhir.

Alasan utama di balik penutupan ini adalah konsolidasi produksi. Honda ingin memusatkan produksinya di pabrik mereka yang lebih modern dan efisien di provinsi Prachinburi.

Hal ini dilakukan untuk menyeimbangkan antara kapasitas produksi dan permintaan pasar yang menurun.

Baca Juga: Daftar Harga Honda CBR150R Terbaru Juli 2024, Warna Lengkap Tricolor hingga Victory Red

Nikkei Asia mencatat bahwa terdapat penurunan drastis jika dibandingkan dengan lima tahun silam. Pada tahun 2019, mereka berhasil mencapai puncak produksi dengan angka 228.000 unit.

Namun, dalam empat tahun terakhir, angka tersebut terus menurun hingga di bawah 150.000 unit per tahun.

Penurunan penjualan pun tak terelakkan. Saat ini, total penjualan Honda di Thailand bahkan berada di bawah angka 100.000 unit per tahun.

Honda CR-V di GIIAS 2022 [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan]
Honda CR-V di GIIAS 2022 [Suara.com/Manuel Jeghesta Nainggolan]

Hal ini memaksa Honda untuk mengambil langkah tegas dengan menutup pabrik Ayutthaya untuk menghilangkan kesenjangan antara produksi dan penjualan.

Meski demikian, Honda masih akan mempertahankan aktivitas ekspor beberapa model mobil dari Thailand, termasuk Indonesia. Salah satu contohnya adalah Honda CR-V Hybrid yang baru saja diluncurkan di ajang GIIAS 2023.

Baca Juga: Batara Ageng Naik Mobil Mewah, Inikah Kendaraan yang Dicicil Pakai Uang yang Digasak dari Fuji?

Menariknya, fasilitas pabrik Ayutthaya yang sudah beroperasi sejak tahun 1996 ini tidak akan sepenuhnya ditutup.

Honda berencana untuk mengalihfungsikannya menjadi pabrik suku cadang, yang tentu membuat suplai onderdil mobil Honda yang didatangkan dari sana diprediksi aman.

Keputusan Honda ini tak lepas dari gempuran pabrikan mobil China yang kian agresif di Thailand, menurut Reuters.

Dengan berbagai kemudahan dan strategi yang menarik, pabrikan China berhasil menarik minat konsumen, terutama di segmen kendaraan listrik yang sedang berkembang pesat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI